Setelah pulangnya mereka ke bandung, saling memberi kabar dengan adis tidak pernah terputus.
Apalagi vino, akhir akhir ini vino selalu mengajak adis mengobrol entah itu di Video call atau voice note. Dengan tujuan memantau kemajuan adis akan tragedi yang membuatnya depresi berat.
Di parkiran
"Si adis lama banget si pulangnya" ketus cia.
"Au tuh bentar lagi ulangan padahal, masuk kelas tiga kitahhhhh" Ucap al agak heboh dan langsung diberi jitakkan dari bima, "Udah tau mau kelas tiga, masih aja leha leha, belajar!" ujar bima dan dibalas delikkan dari al.
"Kesian tuh anak kalo kelewat ulangan, gak bisa nyontek kesiapa siapa" ujar qyki.
"Bener tuh" sahut cia dan al, bukan hanya kasian saat adis susulan nanti, tapi mereka juga sudah rindu dengan gadis itu.
Namun akhirnya yang ditunggu tunggu datang, sepulang sekolah mereka melihat mobil vino dan pemiliknya tengah membantu adis mengeluarkan barang barangnya.
"Ahhhh adisss" pekik al yang langsung keluar dari mobil afka dan berlari memeluk adis.
"Lo lama banget disana, gue kangen tau gak?!"
"Hehe lya sorry yaa" Adis memberikan senyuman, tak lupa membalas pelukannya.
"Nah gitu dong kita seneng liat lo bisa senyum lagi" Ucap cia yang ikut berhenti di depan rumah adis bersama Allan.
"Ihhh abang kenapa gak bilang sama kita mau bawa adis pulang sih?" al memanyunkan bibirnya.
"Ini juga ngedadak seudah abang paksa"
"Ehh kalo gitu nanti malem kita makan makan dorumah gue oke? Dalam rangka kembalinya adis, ya gak?" ajak cia.
"Asikkk ayoo!" pekik al girang.
Tak mau buang buang waktu, sebagian dari mereka membantu cia dirumahnya untuk persiapan pesta barbeque. Kecuali adis, ia harus beristirahat sejenak setelah perjalanannya.
Dan malam ini mereka lalui dengan canda tawa, begitu juga adis, vino terus membantunya untuk bangkit dari keterpurukan meski hanya sedikit kemajuannya.
••••••••••
Di sekolah.
"Udah siap belum ulangan?" Tanya al.
"Siapp lah, gue yakin gue juara umum kali ini!" Ujar cia menyombongkan diri.
"Najong, paling kalah nanti sama pacarnya" sahut al meremehkan.
"Enak aja, kalo gue menang kalian harus traktir gue ya?"
"Siapa takut, kalo lo kalah lo nyatain perasaan lo pas upacara ke si allan, trus kalo lo kena hukum, lo harus minta yang paling berat, gimana?" Qyki ikut bersuara.
"Gue setuju!" timpal al.
"Apaan gak adil banget njirr!" ketus cia.
"Kalo takut bilang aja" Ledek qyki.
"Sembarangan, gak ada kata takut buat seorang Allcia!" gadis itu mengibaskan rambutnya kebelakang.
"Bagus, berarti deal ya?" tanya qyki tersenyum sambil menyodorkan tangannya.
"Oke siapa takut" sahut cia mengambil uluran tangan qyki.
'Gue pasti menang, liat aja!' Batin cia antusias.
Tak lama, bel berbunyi menandakan ulangan akan dimulai, semuanya fokus mengerjakan soal terutama cia. Setelah ini ia harus belajar habis habisan agar menang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionCantik, populer, kaya raya. 3 hal yg sudah melekat kuat pada 4 gadis ini. Gadis yg kerap di bilang nakal, bandel, bahkan bitch. Tapi mereka tidak mempedulikan itu, mereka hidup atas kemauannya masing masing. Tak peduli banyak yang menghujat. Ini h...