"Al!!" pekik afka.
"Aaahhhhh" rintih al dan shock melihat kakinya terasa nyeri dan mengeluarkan darah. Melihat itu sahabat-sahabatnya langsung berlarian ke lapangan.
"Tenang al, kamu gak akan Kenapa-kenapa ada aku di sini" Ucap afka yang kini sudah memangku al.
"Kaa sakit hikss hikss" Rintih al pelan. Setelah itu al pun di naikan ke atas tandu dan langsung di bawa ke RS oleh ambulance.
"Ka lo gak bisa ikut" tahan Allan yang ikut mengantar al ke ambulance.
"Gak lan gue gak bisa biarin al sendiri!" Ucap afka tegas.
"Lo gak bisa ikut ka, menangin perlombaan dengan cepat, udah gitu lo baru susul kita ke RS ok? Kita di sini bakalan jagain al ko, kita gak bisa nunggu lo...pokoknya kita pergi duluan" Ucap adis.
"Aku susul kamu nanti ya, kamu yang kuat oke" Ucap afka sambil mengelus pucuk kepala al.
Setelah itu al pun di temani adis dan qyki di ambulan pergi ke RS dan cia membawa mobilnya mengikuti ambulance.
"Ahhkk! Njinggggg! Gue bakalan buat perhitungan sama lo naya!" Kesal afka. Setelah itu mau tak mau afka pun mengikuti perlombaan tersebut.
Di RS.
"Gimana nih? Om sama tante udah di kabarin belum?" Tanya cia."Ahh lya gue lupa, bentar gue telepon dulu" Ucap adis.
"Menurut gue telepon bang vino aja, biar dia yang telepon keluarganya" Saran qyki.
"Oke" Ucap adis. Setelah itu adis pun menelepon vino, tentu saja kabar tersebut membuat vino marah dan langsung bergegas ke RS.
"Anjirr gue kena marah bang vino kan" kata adis.
"Kalian liat kan tadi itu kerjaannya si naya? Goblok banget emang, harus bales dendam nih" ujar cia kesal.
"Iya gue juga liat, sengaja banget dia tuh, biasanya gak pernah kaya gini kan?! Gue setuju sama lo cia, kita bales nanti" Ucap qyki tak kalah kesal.
"Gue juga setuju" Ucap adis. Tak lama dokter pun keluar.
"Gimana dok keadaan al?" Tanya adis. "Dengan keluarganya?" Tanya dokter tersebut.
"Saya sahabatnya dok" Ucap adis.
"Duhh baiklah, jadi begini karena benturan yang cukup kuat membuat tulang kering al retak, dan ini sangat bahaya sekali, tapi untungnya kalian cepat membawanya ke sini jadi masih bisa di sembuhkan walaupun membutuhkan waktu" Jelas dokter itu.
"Tapi masih bisa jalan kan dok?" tanya cia.
"Untuk sementara al harus berada di kursi roda, selama masa pemulihan" Ujar dokter itu lagi.
"Syukurlah dok, kita boleh liat ke dalem?" Tanya adis.
"Silahkan, dan ya jangan lupa urus administrasinya segera, karena pasien harus segera dipindahkan ruangannya" pinta dokter.
"Baik dok, terimakasih" sahut qyki.
"Sama-sama, saya permisi kalo begitu" Ucap dokter tersebut lalu pergi.
"Kita urus administrasinya aja dulu, qy ayo temenin gue, cia tunggu bang vino di sini ya" Ucap adis.
"Ahh anjir males banget tau gak, bang vino nya lagi sensi, bukan ganteng nantinya, garang!" Kesal cia.
Sebelum cia tambah kesal adis dan qyki langsung pergi begitu saja. Tak lama sepeninggalan adis dan qyki, vino pun datang.
"Cia, dimana al?" Tanya vino.
"Ada di dalem lah bang, adis sama qyki lagi urus administrasi biar al pindah ruangan" papar cia. Dengan cepat vino memasuki ruangan dan mendapati al yang penuh perban. Cia mengikuti vino.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionCantik, populer, kaya raya. 3 hal yg sudah melekat kuat pada 4 gadis ini. Gadis yg kerap di bilang nakal, bandel, bahkan bitch. Tapi mereka tidak mempedulikan itu, mereka hidup atas kemauannya masing masing. Tak peduli banyak yang menghujat. Ini h...