Bad Girl 20

18 4 0
                                    


Adis pov.

Saat ia sedikit lagi ke area acara, adis mendengar kegaduhan.

"siapa si itu yang teriak teriak?" tanya adis.

"gue samperin aja kali ya? Penasaran juga" sambungnya. Setelah itu adis pun berjalan mendekat ke sumber suara bising tersebut.

Loh, itu kan teo sama cewek tadi? Tanya adis dalam hati.

Adis memutuskan untuk bersembunyi di belakang semak dan memperhatikan teo yang sedang ribut, sampai pada puncaknya allan ikut berdebat.

Jadi cinta yang tak terbalaskan nih? Gumam adis.

"kayanya gue harus keluar dari
persembunyian nih" kata adis dan keluar dari semak semak dengan santai.

"eh dis dari mana aja lo?" tanya al yang tiba tiba membuat adis terkejut.

"biasalaahnyari angin" jawab adis sesantai mungkin.

"nyari angin dari balik semak semak?" tanya qyki.

"hah? Eh...Iyah... Itu tadi ada yang goyang goyang jadi penasaran gue" jawab adis terbata bata.

"sa ae lu" kata al. Adis hanya nyengir.

"kata siapa gue gak punya pacar? Punya kok" papar allan sambil menunjuk allcia.

Mendengar pernyataan allan, semua yang ada di sana langsung mengalihkan pandangannya ke arah cia.

Seketika cia pun kaget bukan main. "kok gue?" tanya cia.

"gak mungkin! gue tau lo single lan.
dan cewe itu anak baru kan? Gue tau lo cuma boong dan mau menghindar dari gue" kata vanya.

"Gue emang gak punya pacar, tapi itu dulu, sekarang gue udah punya cia." kata allan lantang.

"Hah??" cia masih bingung, ditambah allan menatapnya dengan tatapan penuh peringatan, seakan akan mata allan berkata...

Bilang iya, awas kalo enggak.

"udah ikut gue, males liat drama!" kata allan dan langsung membawa cia menjauh dari vanya.

"What the hell bro??" geram cia dan mereka pun pergi.

Vanya menangis melihat lelaki yang dia sayang hari ini menolaknya. Ditambah pengakuan dari allan tepat didepan matanya.

"lo jahat sama gue lan" rintih vanya.

Teo beralih menatap vanya. "lo rasain yang gue rasain kan? Gue nyesel suka sama lo! Dan gue kira di hari ultah gue bakalan bahagia banget, tapi nyatanya? hahaha.. lo yang bikin semuanya ancur! Segala sesuatu yang udah gue siapin buat lo, sia sia! jangan pernah muncul di hadapan gue lagi!" kata teo dengan nada penekanan sambil melempar sebuah kalung dan pergi begitu saja.

"yo maafin gue! Gue nyesel! Gak seharusnya gue giniin lo. Jangan tinggalin gue yo, Jangan tingalin gue yo hiks..." kata sambil vanya sambil menangis dan ambruk jatuh ke lantai.

"penyesalan selalu datang di akhir, dan lo seharusnya bersyukur dapetin cinta dari teo, asal lo tau ya teo gak pernah sesayang ini sama cewe sebelumnya. Dan lo kecewain dia gitu aja? Mulai sekarang jauhin dia, gue peringatin lo!" kata nathan dengan nada penekanan.

Setelah itu nathan mengajak afka, al, adis dan qyki meninggalkan vanya.

"tuh cewe gimana?" tanya al.

"biarin aja, lagian salah dia sendiri" jawab afka, setelah itu nathan
menghampiri orang tua teo dan menjelaskan semua keributan tadi.

Akhirnya orang tua teo memutuskan melanjutkan acara tanpa teo dan meminta maaf kepada semua tamu.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang