Pintu mobil itu terbuka dan keluarlah seorang gadis dengan rambut coklat sebahu nya yang digerai, ia juga mengenakan topi dan sedikit menundukan kepalanya, hingga hanya menampakan sebagian wajahnya saja. Adis yang emosinya sudah menumpuk, mendorong gadis itu hingga tubuhnya sedikit terpental.
"Heh, lo punya masalah apa sama kita?! Nyari gara gara lo ya?" teriak adis membuat semua pandangan mata tertuju padanya.
Gadis itu hanya diam, tak bergeming sedikitpun.
"Hollaaa!! Surprise guys!! Kalian gak kenal gitu, sama gue?" Ujar gadis tersebut dengan wajah polosnya sambil membenarkan rambutnya.
Adis, al dan qiky terdiam sekejap, mereka langsung terkejut melihat seseorang yang sangat merek rindukan, Yups allcia.
"Ciiaaaa!!" Teriak al yang langsung memeluk tubuhnya.
"Lo kemana aja?! Gue kangen bangett sama lo! " Lanjut al dengan nada dramatis nya itu.
"Alay bangett ni anak kecill!" Kata cia dengan nada mengejek.
Mendengar itu, al langsung melepaskan pelukannya dan mengerucutkan bibir kemerahannya itu.
"Lo sama aja kaya mereka berduaan" Kata al sambil menunjuk qiky dan adis.
"Bodoamat" Kata cia datar. Cia langsung merubah raut wajahnya menjadi tersenyum melihat tingkah laku al yang tidak berubah itu.
"Yaahh, masa kalian nyambut gue gitu siii, lo juga malah ngeliatin gue kaya singa kelaperan ajaa" Kata cia pada adis dan qiky sambil mengangkat sebelah alisnya.
qiky dan adis sambil melempar tatapan seakan akan mengerti apa yang harus mereka lakukan.
"Iyaaa, emang kita mau makan lo!" Kata adis dan qiky sambil mendaratkan jitakan di kepalanya, membuat cia meringis kesakitan.
"Aaww, apaan sii" Ketus cia.
"Ini kejutan dari kita. Selamat datang yaa nona ciaaaa" Kat mereka serempak sembari tertawa lepas.
••••••••••
Kringgg...kringgg...
Bunyi bel pun terdengar, 4 gadis itu pergi menuju lapangan. Siswa siswa yang lain pun berhamburan untuk melakukan upacara. Di ujung sana ada beberapa cewek yang memperhatikan merek sedari tadi, mereka tahu kedatangan gadis 4 itu akan membuat masalah.
Semua murid sudah berbaris rapih, siap mengikuti upacara dengan hidmat.
Setelah selesai upacara cia, qiky dan al pergi menuju ruang kepsek, sementara adis, ia pergi lebih dulu ke kelasnya. Mereka pun sampai di depan ruang kepal sekolah dan di persilahkan masuk, mereka berbincang bincang seputar sekolahnya bersama wali kelasnya, yup wali kelas XI IA 3 bertepatan dengan kelas adis. Di tengah pembicaraan mereka, terdengar seorang guru yang sedang memarahi muridnya.
"Kamu tuh ya, setiap upacara selalu aja gak ada! alesannya kesiangan, padahal kamu lagi di warung kann?!" tegas guru tersebut.
"Ehemmm.. Ciaa? Kamu lagi merhatiin siapa?" tanya bu wida, wali kelas cia dkk.
"Ehh, ngga kok bu" jawab cia.
"Yaudah" ayo ikut ibu, ajak bu wida sembari melangkah.
Mereka ber-3 mengekori bu wida, cia yang ntah kenapa sedari tadi melamun, tidak memperhatikan jalannya. Sebelum melewati ruangan tempat pria tadi dimarahi, keluar seseorang dari balik pintu, membuat cia tersentak dan spontan menabraknya.
Brukkkk...
"awww!" ringis cia kesakitan saat bokongnya menyentuh lantai dengan keras.
Qiky dan al menoleh mendengar suara cia dan menghampirinya.
Cia menatap lekat pria tersebut.
Beuhhh cogan nih.... Gumamnya dalam hati.
Sedangkan pria itu langsung berdiri dan membersihkan pakaiannya. Cia pun berusaha berdiri dengan bantuan dari teman temannya.
"Cia lo gak papa kan?" tanya al sambil membantu cia berdiri.
"Gue gak papa kok" Jawab cia, sesantai mungkin di hadapan pria tadi.
Pria itu menatapnya datar, sangatttt datar dan langsung melangkah pergi tanpa mengatakan sepatah katapun. Melihat itu, cia langsung berteriak.
"Jadi cowok gak bertanggung jawab amat si" Ketus cia.
Pria itu membalikan badannya dan menatapnya.
"Sorry, gue sibuk" Kata pria itu dan langsung pergi begitu saja.
Cia menatapnya kesal, baru pertama kalinya seorang pria menatapnya dengan dingin.
awas aja, lo bakal jatuh ke tangan gue. Ucapnya secara tidak sadar sembari tersenyum sinis.
"Lo beneran gak papa kann?" Pertanyaan qiky membuyarkan lamunan cia.
"Gue gapapa kok" Jawab cia.
"Yaudah ayo, bu Winda udah nunggu tuh" Ajak al.
Merekapun melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya, yaitu kelas XI IA 3. Namun, cia masih setia dengan lamunannya akan kejadian tadi.
••••••••••
Jangan lupa voment nya 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionCantik, populer, kaya raya. 3 hal yg sudah melekat kuat pada 4 gadis ini. Gadis yg kerap di bilang nakal, bandel, bahkan bitch. Tapi mereka tidak mempedulikan itu, mereka hidup atas kemauannya masing masing. Tak peduli banyak yang menghujat. Ini h...