Bad Girl 28

3 2 0
                                    

E... Lo?" Kata cia kaget.

"Ikut gue!" Kata Allan sambil menarik tangan cia.

"Eh bentar-bentar, gue bawa mobil lan"ucap cia menahan Allan.

"Sini kunci mobilnya?" pinta Allan.

"Hmm buat apa?" Tanya balik cia. Tak menjawab, Allan langsung meraih kunci mobil yang menggantung dijemari cia.

"Qy!" Panggil Allan agak jauh dari qyki.

"Why?" Jawab qyki. "Titip mobil cia!" Sambil melemparkan kunci mobilnya.

"Ehhh.... Ehhhh... Njir untung ke tangkep!" Ujar qyki. "Ehh cia lo mau ke mana?!" Teriak Al.

"Gak tau nih, titip mobil kesayangan gue ya qy!" Teriak cia, setelah itu cia pun naik ke atas motor Allan dan mereka pun pergi.

Di perjalanan..

"Lan mau ke mana si? Harus banget ya ngebut gini?" Ujar cia namun tak di tanggapi Allan.
'Mau ajak gue kemna sih? Apa ada sangkut pautnya sama si rebecca?' Mampus gue! gumam cia dalam hati. Tak lama Allan menghentikan motornya.

"Turun" Ucap Allan sedikit menaikan nada bicaranya.

"Ngapain kita ke taman?" Tanya cia.

"ikut gue" kata Allan, tak ingin bertanya lagi cia akhirnya mengikuti Allan. Dan mereka berhenti di depan danau. "Gak usah basa-basi, gue langsung aja ke intinya" Ucap Allan,mendengar itu cia hanya menaikan sebelah alisnya

"Apa yang lo lakuin sama Rebecca?" Tanya Allan.

'Bener kan, anjing nih cewek' gumam ci dalam hati.

"Emang gue lakuin apa?" Ucap cia santai.

"Pipi dia bengkak abis di tampar lo kan?" Tanya Allan lagi. Cia menaikan sebelah alisnya.

'Sampe bengkak? Haha lemah amat jadi manusia, perasaan gak keras keras amat tuh' gumam cia sedikit tersenyum.

"Kalo iya kenapa? Kalo cuma mau ngomongin ini mah di sekolah juga bisa kali, gak perlu ajak gue ke sini segala!" Ucap cia mulai kesal.

"Kenapa lo lakuin itu?" Ujar Allan menaikan nadanya.

"Gue gak suka lu deket-deket sama tuh cewe! Gua udah peringatin lo sama dia, dan dia gak dengerin gue! Dan lo juga! yaudah gue bikin perhitungan!" Teriak cia tak terkendali.

"Lo giniin gue karena lebih perhatian ke dia kan? Lo emang sayang sama dia kan? Kalo gitu kita putus aja. Gausah dari awal kita boongan kaya gini!" Lanjut cia dan terlihat sekali di mata cia mulai berkaca-kaca.

Melihat itu membuat dada Allan tak tenang, entah apa yang dia rasakan sekarang.

"Tunggu, gue juga mau tanya, gosip itu lo yang sebarin?" Ucap allan yang mulai menurunkan nadanya.

"Gak!" Ucap cia.

"Gak mau ngaku juga? Ok" Ujar Allan dan dia pun langsung menelepon seseorang.

"Gimana udah lo tahan tuh cewe?" Ucap Allan pada orang di seberang sana. "Bagus! Kasih HP nya" Ucap allan dan Allan pun meload speaker.

"Hikss... Hikss... Ciaa! Tolong guee!" Ujar cewe di telepon tersebut. Cia tau betul siapa cewe tersebut.

"Apa yang lo lakuin sama sely?" Ucap cia.

"Dia yang bantu lo sebarin itu gosip kan?" Tanya Allan. Cia terdiam dan bingung.

"Ciaa please tolong gue, Allan bakalan macem-macem sama gue kalo lo gak bantu gue!" Ujar sely.

"Bangsat lo! Lepasin sely! Sebesar itu lo sayang sama tuh cewe hah?! Sama lo lakuin sebesar ini buat cewe itu! Iya gue yang lakuin mau apa lo!?" sentak Cia.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang