Hari ini adalah hari terakhir cia diskors, besok ia bisa kembali sekolah seperti biasa. Waktu menunjukan pukul setengah 8, dan kini cia masih tertidur diatas kasur.
Drrtt....drrttt...
Ponselnya berdering, seseorang memberinya pesan membuat cia terbangun.Alqueena.
Kalo lo masih gamau cerita, balik sekolah kita ke rumah lo.Ya, setelah kejadian dimall saat itu, cia tidak pernah mau keluar kamar, la tidak mau bertemu dengan papanya.
Bahkan untuk bertemu dengan sahabatnya pun cia masih enggan, ia belum mau bercerita pada siapa siapa. Cia menghela nafas dan kembali teringat pada kejadian itu, dimana rebecca dengan lancangnya bicara kalau dia adalah anak fathur.
' Gue benci banget sama papa.' Gumamnya sambil memeluk bantal.
•••••••••
Disekolah.
"Aduuhh kok gue laper banget sih?" rengek adis terdengar oleh satu kelas. Adis tidak sarapan tadi pagi, niatnya ia membawa makannya dan sarapan disekolah karena takut kesiangan. Tapi sayang, kotak bekalnya tertinggal dan alhasil, adis tidak sarapan.
Bima menoleh dan berteriak. "Laper ya makan bego" ujarnya membuat adis kesal.
"Kan belom istirahat, gimana si lo!" ketus adis tak kalah kencang.
"Alaahh, biasa keluar masuk kelas sembarangan juga" sahut bima lagi.
"Mau ke kantin? Ayo" ajak al membuat qyki geleng geleng.
"Kelakuan lo berdua ya, gapernah insaf dari yang namanya bolos. Bentar lagi guru dateng loh, kalo gitu gue ikut!" celetuk qyki membuat adis berhasil menjepret qyki dengan jarinya.
"Isshh, sakit!" ketus qyki yang tidak dipedulikan oleh adis. Lagi lagi mereka bolos dan menuju kantin.
Di kantin lumayan sepi, sekarang memang bukan waktunya untuk mengisi perut, maka dari itu kantin sepi.
"Eh, tumben banget jam 8 guru belum masuk" kata al.
"Syukurlah. Belajar mulu, bosen gue" Sahut adis yang sedang makan bubur.
"Tapi tumben loh dis" kini qyki bersuara dan seseorang memberinya pesan.
Saat qyki membacanya, matanya membulat. "Eh apa apaan ni anjir!?" ujar qyki kaget membuat adis dan al ikut kaget.
"Apaan qy?" tanya al penasaran. Dengan cepat qyki memberikan ponselnya. Ratu, teman sekelasnya memberinya pesan.
Ratu.
Buruan balik kelas woy, ada razia!Sontak adis dan al panik. Mereka dengan cepat minum dan membayar makananya. Saat lari juga al sangat tidak kalem, ia tidak mempedulikan kunciran rambutnya yang lepas karena lari terlalu cepat.
"Aduh.... Ini gimana liptint, bedaak sama pensil alis guee ya ampuunn" teriak al yang masih berlari.
"Kaca, sama gunting emak guee ini gimanaa?" kata adis tak mau kalah.
"Lo ngapain bawa gunting anjir?" tanya qyki yang mulai ngosngosan.
"Takut.... ada yang macem macem elah" adis masih bisa menyahut meski tengah berlarii.
Benar saja, saat sampai didepan kelas semua murid dikumpulkan didepan, dan ada 4 pengurus osis yang sedang menggeledah setiap tas.
"Mampuss kita" bisik adis pada qyki dan al.
"Wassalam nih make up gue" ujar al sambil memanyunkan bibirnya.
Setelah lama menunggu kini semua murid dipersilahkan duduk kembali, dan 4 pengurus osis tadi pergi sambil membawa barang raziaan. Semua murid kesal lantaran ada razia dadakan yang membuat barang mereka terpaksa diambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionCantik, populer, kaya raya. 3 hal yg sudah melekat kuat pada 4 gadis ini. Gadis yg kerap di bilang nakal, bandel, bahkan bitch. Tapi mereka tidak mempedulikan itu, mereka hidup atas kemauannya masing masing. Tak peduli banyak yang menghujat. Ini h...