"Yang?" Sapa nathan pada qyki yang tengah berada di parkiran.
"Hemm" qyki masih sibuk dengan hpnya.
"Kamu mah gak ada romantis-romatisnya sih yang" nathan merubah rautnya sedih.
"Lebay kamu" kata qyki santai.
"Elu qyy gitu amat dah" Ucap adis.
"Au tuh yang, gak kaya kita kan? Kita mah romantis gini" ujar teo sambil merangkul pundak adis.
"Najis!" kata adis sambil menginjak kaki teo.
"Ahhhk!! Sakittt dis! Lu mah jahat banget sii cewe-cewe! " Kesal teo sambil mengelus-elus kakinya.
"Bodo!" Sebal adis.
"Udah yu ah ke RS, kita kasih tau al soal kabar terbaik ini" kata cia. Mereka pun pergi menuju RS. Setibanya di RS, saat mereka akan masuk, tiba-tiba naya datang.
"Ciaa!" Panggilnya dari jauh, tentu saja semua ikut menengok.
Naya berlari ke arah mereka. "Qyy, diss.., gue mau minta maaf sama kalian, please jangan keluarin gue dari sekolah hiks...." pintanya sambil menangis.
"Mimpi lo!" kata cia.
"Mending lo jauh-jauh deh nay, gue gak suka liat lo ada di sekitar al" Ujar afka.
"Pleasee hikss gue mohon" Ucap naya sambil tertunduk lemas.
"Mending sekarang lo ikut kita ke ruangan al, kita liat kesungguhan lo sama al, kali aja al bakalan kesian sama lo" Ucap qyki.
"Lo apa apaan sih qy?!" ketus cia kesal melihat qyki dengan mudahnya berbicara seperti itu.
"Qy! Cewe kaya dia gak perlu di kasih kesempatan!" adis tidak terima begitu juga yang lain.
"Dia juga manusia, gue gak minta persetujuan kalian kok, ayo nay" Ucap qyki lalu pergi begitu saja ke dalam bersama naya.
"Hikss makasih qyy.. " Ucap naya lemah. Mau tak mau mereka pun menyusul qyki ke ruangan al.
"Hayy al"sapa qyki.
"Hayyyyyy"ucap al yang sudah ceria. "Yang lain mana?" Tanyanya.
"Bentar lagi masuk" Tersadar melihat seseorang membuat al bertanya. "Dia siapa?" Tanya al.
"Menurut lo?" Tanya adis yang sudah masuk.
"Naya?!" Pekik al yang melihat muka naya semerawut, ada bekas tamparan di sana dan dia masih menangis.
"Kalian apain nih anak?" Tanya al.
"Gak ngapain-ngapain anjirr!" kata cia.
"Mereka gak salah kok al, gue yang salah" naya memberanikan diri bicara pada al.
"Tumben lu bener!" Celetuk adis.
"Yank kalo kamu gak suka dia di sini, aku bisa usir dia buat kamu kok" Ucap afka.
"Al pleasee dengerin gue dulu bentar yaa" rengek naya.
"Kita dengerin apa yang mau dia bilang dulu ya guys, aku gak papa kok" Ucap al sambil tersenyum. "Jadii lo mau ngomong apa?" Lanjutnya.
"Jadiii gini al, guee minta maaf sama lo, please jangan keluarin gue dari sekolah pleassss! Hikss hikss" pinta naya.
"Hah?! Keluarin dari sekolah? Siapa yang keluarin lo?!" al kaget.
"Kita" Sahut cia santai.
"Njirr kenapa gak bilang gue dulu!?"
"Pleaseee al hikss... gue salah sama lo hikss... jujur gue emang cemburu sama lo, tapi nyatanya yang gue salah, gue malah makin di benci sama afka dan lebih parahnya gue di marahin abis-abisan sama nyokap bokap gue, di jauhi sama geng gue karena mereka fikir bakalan ngerusak citra mereka di sekolah" papar naya yang terlihat lemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionCantik, populer, kaya raya. 3 hal yg sudah melekat kuat pada 4 gadis ini. Gadis yg kerap di bilang nakal, bandel, bahkan bitch. Tapi mereka tidak mempedulikan itu, mereka hidup atas kemauannya masing masing. Tak peduli banyak yang menghujat. Ini h...