Bad Girl 60

2 1 0
                                    

Kejadian yang tak disangka sangka terjadi hari ini. Cia dan lainnya hendak pergi untuk refreshing. Namun pemandangan tak mengenakan hati terlintas begitu saja.

"Dis itu teo kan?" Tanya al memastikan penglihatannya.

"Sama sarah coy!" Cia meninggikan suaranya.

"Gabisa didiemin dis" ujar qyki menatap lurus ke arah teo.

"Gue punya cara lain" Adis mencoba tenang dan beralih mengambil ponselnya. "Dari sini kita liat, teo bohong, atau jujur" ucap adis sambil mengotak ngatik kontaknya, mencari nama teo.

Dari sebrang sana, teo terlihat kebingungan saat melihat ponselnya yang berbunyi. Namun tak lama teo mengangkatnya.

"Halooo?"

"Kamu dimana yo?" Tanya Adis sebisa mungkin dengan nada santai.

"Ahhh........ini lagi nemenin ibu ke mall"

"Ahhhh gitu ya?"

"Iyaa, kamu udah- yaangg..."

Telinga adis tidak sakit, ia masih bisa mendengar bagaimana dengan mudahnya sarah memanggil teo seperti itu. Bisa dipastikan kalau ucapan allan yang mengatakan bahwa 'teo balikan dengan sarah' itu benar.

"Ahh yang nanti aku kabarin lagi deh sibuk nih" ya, aku-

Adis menahannya, "Tunggu yo"

"Ya, kenapa?" Teo bingung di tambah sarah memeluk tangan teo.

"Dis?" Panggil teo karna adis tak menjawabnya.

"Nengok belakang dong" pinta adis. Teo yang bingung akhirnya membalikan badannya. Teo terkejut melihat adis yang berdiri tak jauh dari mereka. Sarah mengikuti tatapan teo, dan sama terkejutnya.

"Diss aku bisa jelasin"

"Kita putus" pekik adis bersamaan dengan jatuhnya air matanya. Adis lari sekencang mungkin. Teo yang melihat itu langsung bangkit untuk mengejar adis, namun teman adis menahannya.

"Minggir!!" Bentak teo.

"Tiap kepergok lo selalu minta waktu buat jelasin. Kenapa gak lo jelasin aja semua kemarin-kemarin brengsek??" Ucap cia penuh penekanan.

"Lebih baik lo jauh-jauh dari adis yo" Ucap al sinis. Seketika teo merasakan nyeri di dadanya.

"Please gue perlu ngomong sama adis, tolong gue qy?" Teo memohon pada qyki.

"Udahlah teo, lupain" Sarah menghampiri teo dan memegang tangannya tidak tahu malu.

"Seharusnya gue gak ketemu sama lo sar!" Bentak teo. Tentu bentakan teo membuat Sarah diam membeku. "Maaf " Teo tersadar telah membentak Sarah lalu melangkah pergi begitu saja entah kemana.

"Teooo!!" panggil sarah yang melihat teo pergi.

"Lo sadar gak? Disini posisinya lo yang jadi selingkuhan" ucap cia tepat dihadapan sarah.

"Apa lo bilang?!" sarah tak terima.

"Bener kan? Lo tuh sampah tau gak!? sampah sampah sampah!!" cia kesal, ia menggoncang goncangkan tubuh sarah kasar.

"Sabar cia, kita gak seharusnya ngomong sama cewe kayak dia, ayo pergi" Qyki mencoba menenangkan, lalu menarik cia dan al pergi.

Sarah menghentakkan kakinya kesal, "Apa yang punya gue harus tetep punya gue!!" Pekik sarah yang tidak dipedulikan siapapun.

••••••••••

Dua hari berlalu adis terus menghindar saat bertemu teo. Teo tak dapat melakukan apa pun karena ancaman cia, al dan qyki untuk tidak mengganggu adis terlebih dahulu, dan menyuruhnya berfikir. Hal ini bertepatan dengan kepulangan nathan yang menjadi juara saat mengikuti pelatihan osis.

Di kantin.
Kini cia, al, adis, qyki, afka, dan allan sedang menunggu makanannya. Tiba-tiba Nathan pun datang menanyakan teo.

"Teo gak ke sini?" Tanya Nathan langsung duduk di sebelah qyki. Al yang mendengar itu melotot.

"Ehh salah ya? Gue kan gak tau apa-apa elah"

"Gue udah putus" Ucap adis singkat. "Apa? Kok bisa?" Nathan kaget.

"Nanti di ceritain deh, makan dulu aja" Al mencoba membuat suasana membaik, ditambah makanan mereka sudah siap.

"Gimana kemaren, seru pelatihannya?" Tanya qyki.

"Ehh.. Ya seru lah, banyak temen baru terus tambah pengalaman, pokonya seru" Nathan antusias. Sedangkan qyki yang mendengarnya merasa panas.

"Nanti pulang bareng kan? Ada yang mau aku omongin" Ucap qyki setelah Nathan selesai bercerita.

"Sekarang aja kenapa si?"

"Emang ada keperluan apa nanti pulang sekolah?"

"Ahh itu, mahda ngajakin bikin pesta kecil-kecilan buat rayain kemenangan kita, tapi semua osis ikut kok"

"Mahda lagi?" Qyki bertanya. Dan membuat yang saling memandang satu sama lain, pasalnya mereka tau apa yang telah di perbuat mahda pada qyki.

"Buat kali ini ko yang, aku udah janji soalnya sama anak-anak" ucap nathan sambil berekspresi memohon.

"Harus bangat ada cewek itu ya?"

"Dia itu rekan aku di osis, oke dia jahat sama kamu sam cia, al trus adis, tapi di osis dia fair. Dan aku gak bisa nolak karena dia udah banyak bantu aku buat menangin perlombaan kemaren" Nathan membela.

"Tapi dia mau rebut kamu dari aku natt!" Bentak qyki mulai kesal mendengar Nathan membela mahda.

"Rebut gimana sih? Aku tetep di sini sama kamu kan? Dan kapan aku berduaan sama dia? Kita pergi pun banyakan qy!" Nathan mulai nyolot.

"Hahhhh" Qyki tak habis pikir dengan ucapan nathan tadi.

'Apa yang dia lakuin sama lo nat? Dalam seminggu lo berubah' Batin qyki.

"Gak sering-sering ini kan? Cuma hari ini aja, kamu kenapa sih?" Entah nathan yang berubah atau Qyki yang terlalu sensitif.

"Aku gak suka kamu deket-deket sama dia!! Ngerti gak sih?!" Bentak qyki. "Udah lah terserah kamu aja" Qyki pun pergi, sedangkan yang lainnya diam termasuk nathan.

"Qyki kenapa si?" Tanya Nathan.

"Lo gak ada apa-apa kan nat sama mahda?" Tanya al dengan nada curiga.

"Hahh...? Gak ada, gue ikut pelatihan osis doang al" Jawab Nathan.

"Lebih baik lo jangan pergi deh, terus coba omongin baik-baik sama qyki" Saran cia.

"Hmm... Okeh, gue cabut ya" Nathan pun pergi.

"Kalian curiga gak si? Kayanya si Nathan nutupin sesuatu" Ucap al dan dibalas anggukan dari cia.

10 menit lalu Bel pulang berbunyi, kini cia, adis, qyki,al, afka dan allan berada di parkiran.

"Lo balik bareng gue lagi qy?" Tanya adis dan di balas anggukan oleh qyki.

"Si Nathan gak kabarin lo gitu buat pulang bareng?" Tanya al.

"Gak"

Tiba-tiba Nathan muncul bersama mahda dan berjalan mendekati mereka.

"Qy aku gak bisa batalin pesta bareng mereka, cuma hari ini aja ya? Besok aku jemput kamu" Ucap Nathan.

Qyki terdiam.

"Hari ini aja qy? Gue udah siapin semuanya soalnya sayangkan kalo ketosnya gak ikut?" ucap mahda. Qyki masih diam dan beralih menatap mahda sinis. Sedangkan teman-temannya sudah kesal.

"Ayo pergi" Qyki menarik adis lalu pergi dengan motornya.

••••••••••

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang