Bad Girl 67

1 1 0
                                    

Adis membalikkan tubuhnya dan berdiam sejenak. Bukannya diam saja, tapi ketiga temannya juga takut jika mereka maju selangkah saja, adis akan benar benar melakukan hal konyol itu.

Dan yang membuat mereka berteriak histeris adalah, adis yang menjatuhkan diri.

"ADISS!!" Pekik ketiganya sambil menutup wajahnya tak percaya.

Adis sudah memejamkan matanya, merasakan bagaimana keadaan tubuhnya sekarang, tubuh yang seharusnya remuk, namun masih utuh.

Ya, adis selamat.

Beruntung adis jatuh diatas trampolin yang sudah disiapkan vino. Dengan sigap, vino langsung mendekap adis begitu dia mendarat.

Vino menyiapkan semuanya setelah qyki memberi pesan. Untung cia dan al mengulur waktu adis sedikit, jadi vino tepat waktu untuk hal itu.

"Hahhh.... Dis, gue kira gue bakalan telat" Ucap vino sambil mendekap adis kuat.

"Bang!" suara adis terdengar gemetar, ia juga kaget karena berada dengan vino sekarang.

"Lo udah aman sekarang, kalo lo mau nangis,nagis aja dis, gue bakalan ada trus buat lo dan bakalan bantuin lo sembuh. Lo gak sendiri kita semua ada di sini oke, peluk gue kalo lo mau, tapi jangan bertingkah bodoh kaya tadi" Ucap Vino lembut.

Mendengar itu adis menangis sekencang-kencangnya hingga suaranya tak terdengar lagi dan tertidur di pundak Vino.

Barulah setelah itu orang orang menghampiri mereka, betapa terkejutnya reza saat mendengar aksi nekat anaknya itu.

"Makasih vin, udah bantu selamatin adis" ujar reza dan diangguki vino.

••••••••••

Malam ini pengajian pertama untuk mendo'akan alm. Cia juga sudah memberi kabar pada allan, takutnya lelaki itu khawatir padanya, begitu juga al, ia sudah saling mengabari dengan afka. Dan kejadian ini, jangan sampai diketahui teo.

Adis hanya diam dengan tatapan kosong sambil mendengar yang lain mengaji. Setelah kejadian tadi, adis lebih dijaga sebaik mungkin, ditemani kemana pun ia pergi.

Sedangkan cia, al dan qyki kebingungan

mengikuti yang lain karena sudah lupa sama yang namanya ngaji.

"Al... Padahal tadi pura-pura sakit perut aja, gue malu njir gak bisa apa apa" Bisik cia.

"Udah pura-pura aja ikutin, gue juga malu"

"Berisik elah, ikutin aja sihh" Ketus qyki. Mereka pun melanjutkan ngaji hingga selesai, dan para tamu pergi.

"Ahh akhirnya selesai, gue malu sumpah, goblok banget gue gak bisa ngaji" Ucap cia sambil merutuki diri sendiri.

"Sama kali, gue juga" timpal al.

"Reza kami pamit dulu ya, kamu yang sabar dan kuat demi anak kamu" Ucap bastian, papa qyki.

"Iya, makasih bas, semuanya" Ucap reza.

"Sama-sama za" kata raisa, mama cia.

Setelah itu bastian dan kayla, ibu qyki pamit, dan di ikuti raisa, fatur, Yuda dan meisya orang tua al, dan membiarkan anak-anaknya menemani adis.

"Duh gue laper, makan yuk ah bang" Ajak cia pada vino dan temannya.

"Kalian duluan aja, pesen aja kalo perlu, jangan keluar udah malem" sahut Vino.

"Iyaaa" Al menuruti kata-kata Vino lalu memesan makanan karena pembantu di rumah ini tidak masak.

Beberapa menit kemudian, pesanan datang. "Yes, siapin al gue udah laper parah" ujar cia sambil memegang perutnya.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang