Pukul 09.00Pagi ini, 4 gadis itu sudah sampai disekolah untuk mengikuti ekstrakulikuler yang di laksanakan setiap hari sabtu. Mereka menggunakan pakaian yang sederhana dan nenurutnya nyaman, namun meski begitu, mereka tetap terlihat cantik.
Sesampainya mereka di sekolah, mereka berjalan melewati koridor.
"kalian mau gue anter ke ruangan kalian gak?" tanya adis.
"Gue bisa sendiri" ujar cia sambil melenggang pergi.
"Gue juga bisa sendiri" sambung qyki.
"Yahh, gue pengen di anter nihhh" rengek al membuat adis memutar bola matanya.
Setelah mengantar al ke ruangannya, adis langsung bergabung dengan anggota karatenya. Sekedar info, adis sudah menjadi ketua karate sejak 2 bulan lalu,sebelum al, cia, dan qyki pindah sekolah.
Diruangan cia.
"Anak baru ya?" tanya salah satu senior MB.
"Iya" sahut cia dengan senyumannya.
"Bisa kenalin nama kamu?" tanya pelatihnya.
"Nama saya Allcia Rahma dari kelas XI IA 3" kata cia nemperkenalkan dirinya.
"Okee allcia, selamat bergabung yaa, sebelum mulai, bisa kamu liatin dulu kemampuan kamu di marching band? Siapa tau kamu bagus." ujar senior itu.
Cia pun beranjak dan mulai mengambil alat, dimulai dari snare, marching, quartom, hingga tongkat mayoret.
Mereka tampak menimbang-nimbang kemampuan cia, dan berdiskusi sebentar. Tak lama mereka kembali.
"Permainan kamu baguss, body kamu juga mendukung, kalau ditimbang-timbang, kamu bagus jadi mayoret." ujar salah satu pelatihnya.
Anjiirr mayoret, tujuan gue kan cuma jadi snare. Gumam cia dalam hati.
"Mayoret? Gak salah kak?" Tanya cia tak percaya.
"Kamu udah bagus kok, tinggal ditingkatkan lagi" kata pelatihnya. "Nahh berhubung 2minggu lagi bakal ada event sekolah, kamu harus latihan ya?" sambungnya.
Cia hanya mengangguk mengerti, perasaan cia kali ini senang, sangat senang.
Sedangkan di ruangan al, ia sedang mengikuti pemanasan. Sama halnya seperti cia, ia dites terlebih dahulu.
"Mantappp! Ini yang kita cari" kata pelatih cheer.
Al hanya tersipu malu mendengar pujian dari pelatihnya. Dan yang mengejutkan disana, ia satu ekskul dengan naya.
"untuk sementara, kamu saya jadikan ketua sementara, soalnyaa kita masih punya ketua yaitu naya, kita bakal bicarain itu nanti" ujar seniornya.
Naya hanya bisa menahan amarahnya mendengar itu dan memandang al sinis. sedangkan al, ia merasa sedikit kecewa, tapi tak apa, ia tetap merasa senang. Al hanya mengangguk sembari tersenyum lebar.
Nayaa .... Naya .... Ternyata kemampuan lo masih dibawah gue ya, kelakuan aja songong. Gumam al sembari tersenyum kecut.
Al pun memperdalam kemampuannya dengan mengikuti latihan dengan serius.
Berbeda halnya dengan qyki, ia sedang bermain main dengan benda kesayangannya. Yapp, gitar. Bernyanyi dengan merdunya didampingi bersama band nya.
"Eh eh guys, buat event nanti mau gimana nihh?" tanya bela, salah satu personil grup bandnya.
"Kita bagi-bagi aja" ujar bima, teman sekelasnya yang ternyata satu ekskul dengannya.
"Lo vokal ya" tunjuk bela kepada qyki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionCantik, populer, kaya raya. 3 hal yg sudah melekat kuat pada 4 gadis ini. Gadis yg kerap di bilang nakal, bandel, bahkan bitch. Tapi mereka tidak mempedulikan itu, mereka hidup atas kemauannya masing masing. Tak peduli banyak yang menghujat. Ini h...