Bad Girl 61

1 1 0
                                    

"Dis gue males pulang sekarang, cafe dulu yuah?" ajak qyki.

"Boleh, gue juga bosen" Adis setuju lalu mereka pun berhenti di salah satu cafe.
Mereka berdua masuk ke dalam cafe lalu memesan minuman. "Ahh ini cocok, gak terlalu rame" ucap adis.

"Lo cape gak dis?"

"Hemm... Ya cape sii, cuma gue tau gue punya kalian semua jadi gak terlalu di fikirin" Ucap adis di akhiri senyuman.

"Kalo gue putus, kita samaan dong?"

"Hahaha tinggal cari lagi qy, pasti banyak yang mau sama lo"

"Lo juga kali dis, jangan karena ini lo gak mau cari yang baru"

"Haha entah lah, males gue" Adis tertawa kecut.

"Dis itu teo kan?" Tanya qyki melihat teo masuk kedalam cafe yang sama

"Ahh anjir, kenapa harus ketemu sih!?" ketus adis lalu membalikkan tubuhnya.

"Pergi aja yuk qy?"

"Bentar deh, gue penasaran si teo ngapain kesini" Qyki curiga melihat teo seperti menunggu seseorang datang. Benar saja, Sarah datang dan langsung memeluk teo.

Namun teo langsung melepaskan pelukan Sarah. "Kamu kenapa sih yo?! Kenapa jadi kasar gini sama aku?" tanya sarah. Sedangkan qyki dan adis masih memperhatikan mereka dari jauh.

"Gue gak akan basa-basi sar. Duduk, gue harus jelasin sesuatu" Tegas teo.

'Drama banget sih anjir, kesel gue!' batin adis.

Sarah pun mengikuti perintah teo. "Gue langsung ke intinya aja, gue mau kita udahan sar, dari kemaren harusnya kita gak pernah bersatu lagi" Ucap teo dengan penekanan.

"Hah?! Gak aku gak mau! Ini semua pasti gara-gara si adis itu kan?! Yo kamu yang sadar dong, dia gak cocok buat kamu! Dia aja gak bisa urus dirinya sendiri, dan bikin kamu terkesan dengan kecantikannya kan? Aku nih mantan kamu yang paling kamu sayang!" sarah tak terima.

"Lo salah! Dia beda sar, bukan caranya makeup tebel-tebel terus ngegoda cowok-cowok, dia punya daya tarik sendiri, gue nyesel boongin dia dan milih lo, sampe sini aja hubungan kita" Ucap teo dengan penekanan, lalu bangkit.

"Yo lo gak bisa giniin gue, gue sayang sama lo...." Saran mencoba menahan teo dengan memegang tangannya.

"Cukup sar, gue yakin banyak yang mau sama lo di luar sana dan lo bisa bahagia, gue pergi dan jangan hubungi gue lagi" Teo pergi dengan menghempaskan tangan sarah.

"Yoooo.... Hikkss" Sarah menangis lalu ikut pergi entah kemana. Sedangkan adis dan qyki, mereka saling memandang sekarang.

"Dis lo gak papa?"

"Ahhh...iya gak papa qy, balik yuk ah"

'Gue gak salah denger tadi? Kenapa bisa kebetulan gini sih?' batin adis.

"Hmm yaudah ayo" Qyki bangkit di ikuti adis lalu mereka pun pulang.

••••••••••

Cia dan al yang makin hari semakin lengket dengan pasangannya, namun qyki dan adis masih di landa kegelisahan.

Dirumah adis pukul 20.47
"Pusing gue! Kenapa gue seneng sih dengernya? Ahhhhk tai" Gerutu adis sambil memukuli bantalnya. "Dasar teo tai!!" sambungnya.


Drrtt.... Drrttt... Drrttt...
Tiba-tiba hp adis berbunyi.

"Gue perlu ketemu sama lo dis"

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang