3 hari berlalu, semuanya masih tetap sama, kecuali cia yang sudah bisa beraktivitas. Hubungan kedua orangtuanya juga membaik. Hanya saja, fathur belum bisa berbicara apapun pada allan bahkan mengucapkan maaf.
Qyki dan nathan masih akur akur saja, apalagi al dan afka. Mereka semakin hari semakin lengket, sempat terfikir oleh al bahwa ucapan naya tentang mahda tak pernah terjadi. Namun, masih seperti yang dikatakan temannya untuk berhati hati, mahdaCS selalu berambisi membuat mereka jatuh.
Adis dan teo? Sarah masih selalu mengganggu teo, bahkan sering menelfon saat teo sedang bersama adis. Dan sialnya, sarah selalu berhasil membuat teo terpesona padanya. Ya, teo kembali memiliki perasaan pada sarah, entah sedikit, entah melebihi rasanya pada adis.
Seperti yang kalian tahu, teo memang bakat menjadi playboy, jadi jangan salahkan kenapa ia sebrengsek itu. Dan kini, mereka tengah berada di rumah qyki. Sekedar berkumpul dan bersenda gurau.
"Main truth or dare dong!" ajak cia dan disetujui semuanya, namun al yang paling antusias. terlihat
"Ayo, pertama dari gue ya" afka mengambil sebuah botol dan memutarnya di atas meja. Botol itu berhenti mengarah ke al.
"Nahh, pilih apaan lo?" tanya qyki, al berfikir sejenak.
"Dare aja deh" sahutnya.
Mereka saling tatap kemudian adis yang memberi tantangannya. "Posting foto aib lo di instagram!" pinta adis membuat al melotot.
'Idih, gue kira tantangannya bakal cium afka atau peluk kek, tau gini mah gue pilih truth aja!' Gumamnya kesal.
"Ayoo al, jangan ngedumel dalem hati" kata allan diikuti tawa temannya. Dengan wajah kesal al membuka aplikasi ig, dan membiarkan mereka memposting foto dirinya yang sedang tidur dengan mulut terbuka.
Tertawa, reaksi pertama yang dikeluarkan oleh semua temannya.
"Cuma 1 jam ya! Bodo amat pokoknya!" al mendelik dan melanjutkan permainan. Kali ini al yang memutar, dan berhenti mengarah ke teo.
"Truth" ujar teo santai. Setelah sekian detik mereka saling kode, cia menatap adis sekejap lalu melontarkan pertanyaan.
"Ceritain siapa sosok 'Sarah' dalam hidup lo!" pertanyaan yang dilontarkan cia membuat teo bungkam, wajahnya yang asalnya santai kini menegang.
Ya, adis sempat memergoki teo yang selalu ditelfon oleh sarah, bahkan saat teo mengangkatnya. Begitu adis bertanya, teo selalu mengelak dan mencari alasan. Adis menceritakan itu semua pada temannya, begitu juga qyki yang melihat teo di cafe saat itu.
"Siapa?" tanya adis lagi pada teo.
Teo menggeleng, "Dia temen gue dari smp, dann yah.. Kalian tau lahh?" teo tersenyum kikuk kepada temannya. Nathan menatap teo bingung.
"Tau apa?" tanya nathan.
Teo menghela nafasnya dan melirik adis sebentar.
"Dia....."
Tiba-tiba ponsel allan yang berbunyi menghentikan ucapan teo. Semuanya menoleh termasuk cia.
"Sorry, bentar ya" ujar allan lalu mengangkat telfonnya, hening seketika.
Allan yang awalnya duduk kini bangkit dengan wajah panik. "Kok bisa?!"
Semua temannya kini menatap allan, terlebih cia yang terlihat khawatir.
"Otw" allan mematikan sambungan telfonnya. "Gue harus pergi" ujarnya sambil bergegas menggunakan jaketnya.
"Kenapa lan?" tanya cia ikut bangkit.
"Anak anak baku hantam sama SMA nusa, katanya ada cewek yang jadi korban" allan sudah siap dan tinggal pergi, namun teo menahannya.
"Apa lo bilang? Anak nusa?!" tanya teo, allan mengangguk.
"Gue ikut!" teo meninggikan suaranya.
Adis mengernyit, "ngapain yo?" tanyanya sambil meraih tangan teo.
"Ada temen gue dis... gue gabakal ngapa ngapain kok, janji" adis benar benar tidak mengerti dengan teo. Allan tak menggubris ucapan teo, ia segera pergi. Melihat itu teo menyusul allan.
"Ini ada apaan sih?!" al tak mengerti.
"Urusan cowok sayang" sahut afka sambil merangkul al.
Adis terdiam, ia yakin ada sesuatu yang teo sembunyikan darinya. Kini, tersisa adis, qyki, al, cia, nathan, dan afka.
••••••••••
Allan dan teo sudah ada di tempat, mereka melihat segerombolan lelaki yang tengah dikepung polisi.
Allan menghampiri adrian yang tengah berada disana. "Ngapain lagi sih lo?!" adrian menunduk tidak menjawab.
Sedangkan teo, ia mencari cari seseorang yang entah siapa. Sampai akhirnya ia menangkap gadis yang tengah diobati kepalanya, dengan cepat teo menghampirinya.
"Lo gapapa sar?" tanya teo panik, sarah mendongak melihat siapa yang datang. Betapa terkejutnya sarah, ia langsung memeluk teo.
Allan yang melihat dari kejauhan mengernyit, entah apa yang ada dipikiran teo, lelaki itu malah membalas pelukannya. Tak mau tinggal diam, allan memotret aktivitas teo sekarang. Lalu setelah itu ia ikut ke kantor polisi dengan temannya.
Teman teman allan pergi dengan mobil polisi, begitu juga anak nusa. Berbeda dengan allan, ia pergi dengan motornya karena ia tidak terlibat.
Allan memperlambat laju motornya saat adis menelfonnya. Terpaksa ia harus menghentikan motornya terlebih dahulu.
"Kenapa sih lan?" terdengar suara adis dari sebrang sana.
"Masalah geng, nanti gue ceritain"
"Hubungannya sama teo apa lan?"
Allan menghela nafasnya, ia mematikan telfonnya dan beralih mengirim foto pada adis. Betapa terkejutnya adis melihat keterangan yang alan berikan difoto.
Danial Athallan send a pict.
"Dia kesini buat cewe ini".Allan mengirim foto saat teo memeluk sarah. la tahu teo akan marah padanya, tapi ia tidak mau menutupi hal ini pada adis. Setelah itu allan melanjutkan perjalanannya menuju kantor polisi.
Disisi lain, secara tak sadar adis menjatuhkan ponselnya. Ia benar benar kaget. Adis menoleh ke arah qyki yang berada disampingnya. "Bener kan kata gue..."
Afka mendekat, "perlu gue susul dia dis?" tanyanya dan dibalas gelengan kuat oleh adis.
Cia mengambil ponsel yang dijatuhkan adis, ia dan al menatap lekat wanita yang ada di foto itu. "Gue yakin dia sarah!" kata al.
"Yang bener lo al?" tanya nathan meyakinkan. Al mengangguk mantap.
"Apa hubungan mereka kalo sarah cuma kepukul aja teo sepanik itu?" tanya cia membuat semua bungkam.
Saat hening terjadi, ponsel adis kembali berbunyi. Nomor tidak dikenal mengirim adis foto yang sama dengan apa yang allan berikan.
Unknown send a pict.
'Adis, lo liat kan? Betapa khawatirnya teo sama gue? Dengan itu lo bisa simpulin kan hubungan kita apa?'Adis naik pitam, ia melempar ponselnya.
"Anjingg!!!"••••••••••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionCantik, populer, kaya raya. 3 hal yg sudah melekat kuat pada 4 gadis ini. Gadis yg kerap di bilang nakal, bandel, bahkan bitch. Tapi mereka tidak mempedulikan itu, mereka hidup atas kemauannya masing masing. Tak peduli banyak yang menghujat. Ini h...