Bad Girl 59

1 1 0
                                    

"A... Apa?! Kamu yakin?!" Tanya cia memastikan.

"Aku sempet liat mereka jalan bareng, mesra banget" mendengar itu cia benar benar marah. Teo sudah keterlaluan.

Taman belakang sekolah. "Ahhh!! Kenapa harus gini sih!!" Adis teriak-teriak tak jelas.

"Gue harus gimana sama lo teo!"

"Mana janji lo! Mana ketulusan lo sama ini!"

"Gue harus gimana percaya sama lo.. " Adis meneteskan air matanya.

Sedangkan qyki, al dan cia yang kini sudah masuk kelas merasa khawatir pada adis sebab adis tak kunjung masuk sampai bel pulang pun berbunyi.

"Baik sampai di sini dulu pelajaran kali ini, jangan lupa tugasnya di kumpulkan" Ucap bu sri.

"Baikkk buu" Ucap semua serempak, lalu bu sri keluar kelas. Tak lama, adis masuk dengan wajah tanpa dosa.

"Seenak jidat aja lu dis masuk dengan polosnya"ucap salah satu siswa.

"Gak peduli gue" Ucap adis lalu melenggang kaki menuju mejanya. Sedangkan anak-anak yang melihatnya hanya geleng-geleng tak mengerti dengan sifat adis, apa lagi dengan semua gengnya itu.

"Dari mana aja lo?" Tanya cia.

"Taman belakang"

"Lo gak papa dis?" Tanya al khawatir.

"Gak papa ko al, ayo balik" Ucap adis dengan senyuman.

"Ayo dis" Qyki langsung saja menarik adis berjalan sejajar dengannya, al dan cia pun mengikuti mereka hingga parkiran.

Sesampainya di sana sudah ada afka, Nathan, dan allan. "Ayo pulang yang" ajak al manja pada afka.

"Ayo, tapi temenin aku beli sesuatu dulu ya?" al mengangguk dan tersenyum.

"Eh ya qy, aku gak bisa anter kamu pulang nih soalnya aku harus rapat soal pelatihan osis" Nathan meminta izin.

"Ada mahda?" Tanyanya. "Yaaaa iya, kan dia sekretaris aku"

"Ohhh yaudah"

"Gak papa?"

"Ya mau gimana lagi, aku larang pun gak bisa kan? Kamu kan ketua jadiii ... Ya asal jangan macem-macem aja" ucap qyki.

"Kamu cemburu?" Goda Nathan.

"Menurut kamuuu?" Qyki menatap Nathan membuatnya senang.

"Haha iya, aku gak berani lagi, setelah ini selesai aku bakal kabarin kamu oke?" Bujuk Nathan.

"Iya, yaudah sana pada nunggu kan kesian, inget gak perlu deket-deket sama tuh cewek, Jarak 1 meter!" Ucap qyki dengan penekanan.

"Haha kalo lagi cemburu tambah cantik deh, yaudah deh aku pergi dulu ya, udah di chat mulu nih pada nungguin, bayyy sayang" Ucap Nathan sambil mengelus kepala qyki, lalu pergi ke ruang osis.

"Gue heran deh liat kalian, kayak percaya banget sama pacarnya. Gue mah ogah bebasin gitu aja" Tanya cia.

"Gue percaya ko, kalo sampe ada sesuatu pun tinggal akhiri aja kan?" Ucap qyki dengan gampangnya.

"Qy... Gue harap lo gak sama kayak gue, tapi gue salut sama lo mau percaya sama Nathan kayak gitu, gue harap Nathan gak main-main sama lo" Ucap adis sambil merangkul pundak qyki. Qyki membalasnya dengan senyuman dan anggukan.

"Yaudah lo balik sama gue aja qy" Ucap adis dan di balas anggukan oleh qyki. Setelah itu mereka pun pergi. Kini Nathan dan seluruh anggota osis sedang rapat.

"Karna waktu untuk pelatihan osis tinggal 3 hari lagi, hari ini gue akan milih orang-orang yang bakal ikut" Ucap Nathan tegas.

"Yang pertama gue, terus mahda, reza, riska, yang terakhir gue pilih Jojo"

"Ada yang keberatan?" Tanya Nathan. 

"Gak Ada nat, kita semua setuju kok" Ucap Ahmad.

"Okeh deh, gue bakalan serahin masalah sekolah sama Edward sebagai wakil gue, kalo perlu apa-apa langsung kabarin dia aja oke?"

"Sip" Jawab semuanya serempak.

"Ada masalah lain yang perlu di musyawarahin?"

"Lo sama yang lain pelatihan berapa hari?" Tanya tiara.

"Seminggu, gue juga butuh bantuan kalian, soal mempersiapkan proposal sekolah kayak data-data selama kita menjabat, acara ini kayak palatihan sekaligus seminar, terus ada lombanya juga jadi gue harap yang ikut sama gue, harus persiapan baik-baik biar sekolah kita menang" Jelas Nathan.

"Oke nat"

"Oke deh sampe sini aja berarti rapat kita, yang udah gue pilih besok kita kumpul lagi buat ngomong persiapan ya" Setelah itu mereka pun langsung pamit pulang dan tersisa nathan dan mahda saja.

"Nat gue nebeng dong" Ucap mahda.

"Lo bisa pake taxi" sahut Nathan.

"Udah sore nat, masa lo tega sihh?"

"Minta anter anak yang lain aja, gue sibuk"

"Sibuk apa sihh, ayolahhh sekalian gue mau kasih tau lo strategi kita bisa menang" Bujuk mahda.

"Bisa besok" Nathan pun meninggalkan mahda.

"Ihhhh liat aja nat lo gak akan terus bisa giniin gue! Lo harus balik lagi sama gue, apapun caranya!" Kesal mahda.

Waktu berjalan hingga Nathan pergi mengikuti pelatihan osis. Tentu saja itu membuat qyki resah pasalnya selama persiapan, Nathan sangat sibuk dan jarang mengabari qyki. Apa lagi mahda sering menghampiri mereka berdua dan mengajaknya pergi dengan alasan pelatihan osis itu.

Sedang adis dan teo. Adis masih mendiamkan teo, membuat teo bingung. Disisi lain, ia semakin dekat dengan sarah.

••••••••••

Empat hari berlalu, Nathan mengikuti pelatihan osis dan tidak ada sedikit pun kabar pada qyki. Tentu saja itu membuat qyki semakin takut. Tiba-tiba mahda mengirim sebuah foto dirinya dan Nathan pada qyki.

Unknown send a pict.
Apapun milik gue akan tetap punya gue kan qy? Gue pastiin dia balik lagi sama gue!

Tentu saja setelah melihat foto kemesraan Nathan dan mahda membuat qyki sangat marah.

"Apa apaan nih?"

Qyki mencoba menelepon Nathan namun tak di angkat. "Gue perlu penjelasan nat! Apa gak bisa angkat telepon gue sebentar aja?!" Qyki semakin gelisah.

Qyki trus mencoba menelepon namun nihil. Nathan sama sekali tidak mengangkatnya.

"Oke tenang qy, setelah Nathan pulang. Gue harus tanya sendiri" Qyki mencoba berfikir positive sampai akhirnya ia kesal sendiri.

••••••••••••

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang