[S2] 3. Argapura

2.6K 266 15
                                    

Pengumuman keberangkatan pertama Perth-Indonesia membuat para penumpang pesawat destinasi tersebut berbondong-bondong naik ke pesawat.

Disambut ramah oleh para pramugari dan pramugara.

Randa berserta keluarga kecilnya juga masuk ke dalam pesawat tersebut. Seperti yang pernah dikatakan Dera tiga bulan yang lalu, mereka akan menghadiri pernikahan Angga.

Duduk di dekat jendela, Randa memalingkan wajah. Melihat para penumpang lainnya yang baru ingin naik pesawat yang sama dengannya.

Tepat setahun, setelah ia dan Dera menikah. Mereka akan kembali ke tempat yang memiliki kenangan buruk maupun indah.

Kenangan dari dirinya dan kenangan dari Dera.

Randa pun menoleh ke arah Dera yang mengajak Arga bicara.

Putra kecilnya itu lambat laun sudah mampu bicara walau belum jelas. Kecuali jika memanggilnya dan Dera.

"Coba tanya Bunda, Bunda takut gak naik pesawat?"

Mendengar hal itu Arga pun menoleh pada Bundanya. "Bunda!" panggilnya.

Tangan Randa terulur mengusap rambut Arga. Mengukir senyuman manis. "Enggak dong. Arga takut, gak?"

"Enggak dong! Kan ada Ayah." Dera yang menjawab, menunduk mengganti tangan Randa mengusap kepala Arga yang terkikik lalu meminta susu.

Segera botol susu diberikan pada Arga.

Pesawat belum take off, tapi Arga sudah terlelap.

"Kalau mau tidur, tidur aja. Biar aku yang jagain Arga, ujar Dera pada Randa ketika pesawat take off.

"Enggak ah. Aku mau liat awan." Randa menolehkan kembali kepalanya ke jendela. Lalu ia balik menatap Dera yang memainkan jari-jari mungil Arga.

"Der..."

"Hm?" Dera menegakkan kepala, balas menatapnya.

"Sampai Jakarta langsung ke Argapura?"

"Ya. Biar kita lama di sana."

"Naik bus? Atau kamu udah rental mobil?"

Perjalanan mereka kali ini hanya Dera yang mengurusnya. Randa ikut saja.

"Naik mobil gratis."

Kening Randa mengernyit. "Maksudnya?"

"Bawel. Mending kamu tidur deh. Perjalanan kita masih lama."

Randa mendengus pelan mendengar cibiran Dera. Ia pun memilih tidur.

Benar apa yang dikatakan Dera, perjalanan mereka masih lama.

*****

Empat jam menempuh jalur udara, keluarga kecil tersebut telah tiba.

Arga telah bangun, berada dalam gendongan Randa, sementara Dera yang menyeret koper.

Langkah Randa berhenti saat melihat salah satu di antara kerumunan orang-orang yang menunggu datangnya penumpang pesawat. Seseorang yang ia kenali.

Ia pun menoleh menatap Dera yang juga berhenti melangkah. Pria itu melambai pada sosok tersebut.

Lalu salah satu tangan Dera merangkul pundaknya. Mengajaknya menghampiri orang tersebut.

"Gue kan udah bilang Bang, gak usah lo jemput. Pinjem mobil sama supir doang," ujar Dera disertai kekehan ringan.

"Santai aja," ujar Andra lalu mengalihkan tatapan pada Randa. Lalu menatap Arga. "Lagian gue pengen ketemu sama keponakan gue."

Andra mengusap kepala Arga lalu kembali menatap Randa. Tersenyum tipis pada wanita itu yang dibalas dengan senyum kikuk Randa.

Love Makes Hurt [S2-S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang