42. Sihir

652 100 10
                                    


Akhirnya up yeyyy.. jangan lupa Vote dan komen ya.






"A-Anu... Saya "

Aku mendadak tak dapat bicara layak pada orang yang tengah aku lihat sekarang. Setidaknya, aku masih merasa heran dan kaget melihat kakek tua ini berada disampingku.

Kakek ini adalah penghuni kuil suci Obelia. Aku sering melihatnya saat mengunjungi kuil, tetapi kenapa sekarang nih kakek ada di Siodona? Memangnya boleh keluar sembarangan?.

" Haha, anda sepertinya sangat terkejut melihat kedatangan saya disini" ujar kakek kuil sembari mengelus-elus jenggot putihnya.

" I-iya, tidak disangka saya bisa bertemu kakek disini. Mmm kalo boleh tau kakek ngapain disini?"

Okei, pertanyaanku terdengar sedikit lancang.

" Hahh,memangnya saya tidak boleh pergi bermain ke daerah ini? Nona keterlaluan sekali. "

Cih, bukan keterlaluan. Tapi memangnya seorang penjaga kuil suci boleh keluar begitu? Kan dia harus mengontrol kesucian kuil, juga harus dapat izin resmi dari kaisar ketika seorang penjaga keluar untuk bersenang-senang.

Aku pernah bertemu kakek kuil suci beberapa kali ketika aku mendatangi kuil suci Obelia. Setiap kali aku datang, pasti dia berada tepat dipintu masuk. Sayang saja, aku tidak bisa menempuh kuil itu. Sebenarnya aku mendatangi kuil tersebut karena ingin berdoa kepada dewa tentang kehadiranku di tanah Obelia. Mengapa aku dilahirkan disini, kenapa namaku Zenith, kenapa aku haru memiliki...

Yah, aku sudah melakukan itu sejak umurku 14 tahun, dan itu telah berlangsung selama 3 tahun lebih. Hanya saja, jangankan untuk berdoa di kuil, tubuhku langsung ditolak ketika menginjakkan kaki di tangga pertama gerbang kuil itu! Ditolak mentah-mentah oleh sihir kesucian kuil karena aku memiliki sihir hitam. Warga kuil benar benar menolakku untuk berdoa disana.

Alhasil, aku hanya melemparkan beberapa batu ke gerbang tersebut dari luar. Lalu berdoa didekat pagar tembok kuil suci. Makanya aku sering bertemu dengan kakek ini. Dia selalu menegurku dan memarahiku ketika aku melemparkan beberapa batu kedalam aula kuil, hehe

" Lalu, apa yang anda lakukan disini?' Ujarku lagi karena penasaran. Dia kesini bukan untuk bermain-ma-

" Sudah kubilang ingin bersenang-senang. Anda tuli?"

TANG...

Wah kakek ini uji nyali juga ya terhadapku. Pakai ngegas lagi bicaranya.

Ekhemm

" Lalu kenapa kakek disini? Kan banyak objek wisata lain. Kenapa harus didekatku?" Peka lah sedikit aku ingin kakek pergi dari tempatku!!

" Hahh, saya melihat anda sibuk memandangi lautan. Lalu bergumam akan sihir. Makanya saya datang kesini dan bertanya. Apa anda tertarik akan sihir?"

Aku terdiam beberapa saat, 'tertarik akan sihir'... Aku rasa memang benar aku tertarik dengan sihir. Secara memang disekelilingku dipenuhi oleh orang-orang yang memakai kekuatan itu. Mulai dari Lucas, Athanasia dan Keito. Mereka semua memiliki kekuatan sihir

Sedangkan aku?
Aku memiliki sihir hitam dalam tubuhku dan yang aku tau jika aku merasa sangat benci pada sesuatu itu akan keluar dengan sendirinya. Tapi sampai sekarang aku belum pernah merasakan kalau sihirku keluar begitu saja.

Kembali melihat kakek kuil, aku akhirnya mengangguk pelan dan mengatakan bahwa aku tertarik akan hal itu. Lalu dia tertawa.

" Ternyata memang benar, walau anda dari kelas terendah pun pasti akan ada rasa ketertarikan akan sihir"

" Aku sangat penasaran dengan kekuatanku. Apa yang aku punya dan apa yang bisa aku lakukan dengan itu. Tapi tidak ada yang mau memberitahuku" Ujarku merasa sangat kesal.

LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang