65. 🍂 TWINKEL

533 90 35
                                    

Sebuah cinta memerlukan pengorbanan. Sebuah kasih sayang juga datang karena pengorbanan. Penyesalan ada pada pengorbanan dan kehilangan sesuatu juga disebabkan karena pengorbanan.

Untuk mencapai sesuatu yang kita impikan, terkadang kita harus mengorbankan sesuatu yang kita sayangi dan cintai.

Semua bukanlah sesuatu yang tak berarti, namun semua itu adalah sebuah bukti dari tulusnya hati untuk hal yang diimpikan tersebut.

Pada akhirnya, senyum merah merekah lah yang akan kita dapatkan. Sepahit apapun pengorbanan kita namun akhir yang bahagia selalu menanti diujung sana.

Dan semua itu, rasanya tidak apa-apa kalau mengorbankan sedikit cinta diatas dunia ini. Bahkan dunia hanyalah fana yang tak berarti. Bagaimana jika nanti dunia lain sudah menunggu kita dengan segenap kebahagiaan?

Bisa saja kan? Karena semua berakhir selalu dengan akhiran yang indah, walau tetesan air mata mengikuti langkah berakhirnya cerita itu.

TUP....

Izekiel duduk bersimpuh tepat didepan Lucas yang kini berdiri tegap diluar penjara. Matanya yang terpejam dan gumpalan tangan yang bergetar,membawanya pada satu kalimat yang sudah ia bulatkan untuk disampaikan

" Tolong...Izinkan aku membawa Zenith keluar dari Penjara. Tolong biarkan kami pergi jauh, dan tolong..." Sekali lagi Izekiel menelan ludahnya " Tolong biarkan Zenith bahagia"

Pria itu meminta sebuah kebebasan atas wanita yang dia sayangi. Menelan semua resiko dengan membuat rencana membawa kabur Zenith dari Obelia. Walau hanya meminta izin pada Lucas si penyihir agung.

" Kau tidak tau Resiko apa yang akan kalian dapatkan setelah ini?" Balas Lucas datar

" Aku tau. Dan aku akan menanggung resiko itu"

Tidak ada izin dari siapapun, Izekiel berbohong pada Zenith kalau Lucas akan mengizinkannya membawa Zenith bermain keluar sebentar. Bahkan pria dengan surai panjang itu kini memandang malas permohonan Izekiel.

" Aku minta bantuanmu, penyihir agung. Jika seandainya Resikonya semakin berat, aku tidak akan menarik Zenith kedalam resiko itu. Aku sudah berjanji!"

Lucas hanya menarik nafas dalam. Diliriknya kebawah sebentar dan kembali mengusap wajahnya.

" Tunggulah disini,"

Izekiel mengangkat kepalanya, menatap Lucas yang berjalan masuk kedalam penjara sendirian.

Permintaan itu sedikit konyol. Bagaimana mungkin tahanan dapat keluar masuk begitu saja? Bahkan tanpa sepengetahuan Kaisar?

Namun disisi lain, Kedua pria itu juga sudah tau apa yang akan terjadi setelah ini. Dan bagi Lucas sendiri, dia juga ingin melihat gadis itu terbang ke langit luas sebelum akhirnya kembali ke dasar. Setidaknya dia sudah bahagia.

Kreaakk..

Suara pintu yang menghubungkan lorong penjara pertama dengan lantai atas terdengar dibuka.

Dari dalam, terlihat seseorang masuk ke dalam penjara sendirian. Dan itu adalah Lucas.

Pria itu masuk dan berjalan menuju satu penjara yang kini diisi oleh gadis yang sudah beranjak dewasa. Sangat dewasa hingga bisa disebut sebagai wanita.

Zenith tersenyum kecut melihat kedatangan Lucas. Tak disangka penyihir itu akan kembali melihatnya setelah lama tak berkunjung ke penjara.

Sebuah sapaan khas ia keluarkan untuk mengobati rasa rindunya.

" Apa kabar, Kakek tua?"

Lukas berdecis pelan,dan menyunggingkan senyumannya.

" Kau banyak berubah, Chimera!"

LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang