61.🍂 YOUR ROWN.

440 80 12
                                    



Kota Obelia masih gelap. Cahaya dari lampu-lampu rumah penduduk didaerah pasar itulah yang sekarang menerangi jalanan.

Udara dingin kian menusuk tulang, mengingat belum adanya cahaya mentari yang dapat menghangatkan bumi.

Zenith berjalan sendirian di aula kota Obelia. Pagi yang masih berkabut ini ia tempuh begitu saja tanpa ragu. Dengan bermodalkan jas hitam tebal dia terus berjalan menuju salah satu menara tinggi diujung kota.

Dia pada dasarnya tidak tau harus melakukan apa. Pikirannya kosong, dan gadis itu hanya mengikuti kata hatinya untuk bergerak ketempat yang tidak diketahuinya.

Langkah kaki gadis itu berhenti tepat ditengah-tengah pasar yang kosong. Ia menengadahkan wajahnya, melirik kesana kemari dan membuang nafasnya keras.

Jubah yang menutupi kepalanya sekarang ia buka. Mata permata yang bercahaya itu kembali melirik beberapa sudut pasar yang terlihat kosong.

Sebuah kantong yang terbuat dari rajutan benang ia keluarkan dari saku jasnya. Didalam kantong itu, terdapat banyak permen yabg masih belum dibuka. Dan tentu saja, semua permen tersebut tidak dapat dimakan lagi. Itu sudah lama

Zenith mengambil segenggam permen itu dan melemparnya kuat ke tanah. Membuat bungkusan permen itu jatuh berserakan dimana-mana.

Dan terakhir yang ia lakukan, ia menggantungkan kantong rajut itu disebuah gubuk kosong ditengah pasar sebelum akhirnya, dia menghilang bersama angin gunung selatan.


Trak..

Trak..

Trak..

Tak berselang lama dari Zenith yang meninggalkan Aula pasar, seorang pria dengan jubah khasnya berjalan mengambil permen-permen itu. Satu demi satu permen ia pungut dan yang terakhir iya dapatkan adalah Kantong rajut yang menggantung di pintu gubuk.

Didalam kantong itu, tersimpan sebuah surat lama yang masih utuh. Dan surat itu bertuliskan

" Selamat hidup, Chimera"








.
.
.
.
.
.
.

Siang ini akan ada rapat darurat lagi yang akan dilaksanakan oleh para bangsawan. Mengingat kejadian kemarin yang sempat belum selesai, Tuan putri Athanasia menghilang ditengah rapat dan Kaisar Anastasius yang muncul secara tiba-tiba

Sekarang ruang rapat yang telah difasilitasi oleh Kerajaan, yang tentu saja sekarang atas permintaan Anastasius karena Claude belum juga muncul telah isi oleh para petinggi kerajaan.

Di kursi paling depan, yang seharusnya diduduki oleh Athanasia sekarang beralih diduduki oleh gadis berambut coklat, dan ikal itu.

Tangannya menopang dagu dan sekarang yang berdiri disampingnya adalah Viscount Peterson,atau bisa dibilang Anastasius.


" Bagaimana ini? Kenapa Tuan putri atau Yang mulia Kaisar tidak kunjung datang?" Protes salah satu bangsawan

" Dia tidak akan datang" Balas Anastasius pelan, namun dengan wajah yang tenang

" Dan kenapa anda berdua duduk di kursi Kaisar? Memangnya kalian punya hak untuk menduduki itu?" Salah satu Bangsawan kembali berujar dengan kesal. Mengingat tingkah sembrono dari Anastasius dan juga putrinya

Zenith hanya menoleh lalu kembali memejamkan matanya.

" Apa kau ragu?"
Anastasius bergerak kearah telinga Zenith, membisikkan beberapa kalimat dan hanya dibalas anggukan oleh gadis itu

LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang