26. Switch

1K 165 22
                                    




Akhirnya hari ini selesai...

Lelah? Mungkin saja. Aku rasa papa juga merasakan hal itu hari ini. bagaimana tidak, aku mengajaknya keliling Istana setelah tidak jadi ke Kuil Suci. Lalu aktivitas kami diakhiri dengan jamuan makan malam nan lezat.

Aku telah selesai memakai Piamaku, saatnya untuk tidur karna besok adalah hari yang sibuk lagi. yahh, sibuk latihan dansa sih. Mengingat Ulangtahunku yang tak beberapa waktu lagi.

Aku kembali masuk ke dalam kamarku, sembari berdendang ria, aku memutar tubuhku dan berjalan melompat masuk kamar. Hari ini sungguh menyenang-

" YOO!!"

KAAAANNN....


Astaga, jantungku hampir copot! Siapa sih yang mengagetkanku malam-malam begini.??
Aku memutar tubuhku dan tepat dibelakang, aku melihat LUCAS.

" LUCASSSS, Apa-apaan kau mengagetkanku seperti itu? kau tau betapa terkejutnya aku??" Namun dia hanya tertawa lepas melihat kemenangannya.

" hahahaa, lihatlah wajahmu itu, KYAAA Hahahaa kagetmu itu sungguh memalukan hahahah"

" Lucasss, beraninya kau menertawakanku!!


Dia masih saja tertawa di depan mataku, hari apa sekarang? Bagaimana dia bisa se ceria itu? apa hari ini adalah hari bernafas terakhirmu?. Aku hanya memandang Lucas yang sibuk dengan celotehannya, bagaimanapun dia jarang sekali ke tempatku. Lebih baik melihatnya seperti ini daripada harus mencarinya di taman Istana.

" Kenapa? Apa aku tampan hingga kau melihatku terus??" Ujarnya dengan percaya diri.

" Kau gila?? Aku melihatmu karna kau tampak tidak waras, aku berfikir untuk memasukkanmu ke penjara bawah tanah sal dua" Ujarku membalas kepercayaan dirinya itu dan tentu saja berhasil. Dia tidak tertawa lagi.

" Anak Kaisar apaan tuh, dikit-dikit sal, dikit-dikit Penjara. Kau mau aku hancurkan Obelia ini??"

" Terserahh"


Aku berjalan ke Balkon kamarku sembari menatap bintang malam, cuaca hari ini tidaklah buruk, aku masih bisa melihat rembulan dari sini walaupun udaranya cukup dingin.

" Kau akan kedinginan, pakai ini" Dari belakang, Lucas seketika menaruh Rompi hitamnya ke pundakku. Menutupi seluruh tubuhku dengan rompi itu, rasanya cukup hangat. Lebih baik seperti ini daripada hanya memakai Piama saja.

" Kau darimana saja?" Ujarku kepada Lucas yang duduk di pagar balkon kamar sembari melihat bulan. Dia memutar wajahnya kearahku, lalu menatapku dengan Iris yang begitu tenang. Jika dia meredupkannya sedikit lagi, mungkin cahaya Ruby itu akan merambat keluar dari matanya.

" Aku di menara Sihir, beberapa kali aku pergi ke taman Istana dan juga ke Pasar. Lalu kembali lagi ke Menara sihir" dia menjawab pertanyaanku dengan tenang, seepertinya jawaban Lucas memang benar, aku melihatnya di Taman Istana Ruby pagi ini

" Apa saja yang kau lakukan? Kenapa harus bolak-balik?" Tanyaku lagi, berharap dia akan memberitahuku. Tapi sepertinya tidak akan dijawab.

" Athanasia, kau tau? Dipasar ada beberapa hal yang menurutku seru." Ujarnya lagi dan turun dari pagar balkon lalu berjalan kearahku.

" hal yang seru? Apa itu??" Aku jadi penasaran tentang itu. apa yang dilihat lucas? Apa dia melihat kuda putih? Hehe.

" Dari menara sihir, aku mendengar beberapa orang berteriak keras. Tetapi aku tidak tau itu darimana. Tetapi setelah aku berjalan mendekati jendela Menara, aku mendengar suara sorakan orang-orang, dan itu berasal dari pasar" Lontar Lucas.
" mereka bersorak? Mereka melakukan apa?" Ujarku lagi.


" Itulah yang membuatku penasaran dan akhirnya mendatangi pasar, dan itulah yang membuatku mengatakan bahwa itu seru. Kau tau, mereka mengadakan acara adu pedang"

" Adu pedang? Acara apa itu??" ujarku lagi. sepertinya cukup seru untuk mendengar cerita Lucas malam ini. dia sepertinya juga tertaring dengan acara itu. apa itu yang membuatnya belakanagn ini jarang ada di Istana? Ah gak mungkin.

" kau tidak tau adu pedang? Itu adalah acara dimana dilaksanakannya seni berpedang, menasah kemampuan. Biasanya dilakukan oleh calon ksatria. Penjaga ayahmu kan juga ahli tuh"

Maksudnya si Felix? Yah dia memang ksatra berpedang. Tapi apa ada di Pasar Obelia acara itu? apa itu diizinkan? Bagaimana bisa aku tidak mengetahui hal itu

" dan itu ilegal, keren"

" ILEGAL..???? Bagaimana bisa? Apa kau tidak menghentikannya? Jika ketahuan oleh kerajaan bisa berbahaya loh Lucas."

Aku masih memasang wajah risau, bagaimana tidak jika ketahuan dan terdengar oleh papa semuanya bisa kacau. Papa akan marah besar dan Pesta debutanteku tidak akan jadi terlaksana seperti yang aku inginkan. Aku sudah meminta papa untuk membuka seluruh Istana agar tamu-tamu dari luar juga dapat melihat acaranya. Kalau ada sesuatu yang ilegal bahkan berpedang seperti itu, Claude tidak akan membiarkan siapapun memasuki wilayah kerajaan.

Entahlah itu iya atau bukan, tapi aku khawatir tingkat tinggi mendengar cerita Lucas.

" Kau mau melihatnya besok?" Ujar Lucas kepadaku lagi. " acaranya dilaksanakan dua kali dan kau bisa melihatnya besok"

" KAU BERCANDA?? Aku tidak ikut, tidak mau. " bagamana mungkin aku bisa melihat itu sementara aku tidak kuat menyaksikan orag-orang terluka.

" Ayolah, ada seorang gadis diantara pendekar itu. kau akan tertarik"

Gadis?? Siapa?



..

.

.

.

.

.




Author PoV



Semua orang memandang kepergiannya, dia yang memakai pakaian seperti baja tetapi ketika disentuh terasa lembut itu meninggalkan suatu bekas terpesona dari semua yang melihat gerakannya. Dengan balutan baju berwarna coklat tua, rimpel kain berwarna hitam serta celana yang menutupi kaki putihnya itu menggambarkan suatu sosok yang sangat misterius,

SWITCH..

Itulah nama yang diberikan oleh Rakyat Obelia bagian utara yang umumnya bekerja sebagai pedagang. Setelah melihat aksi berpedangnya hari ini, semua orang terpana akan tekniknya. Bahkan pendekar desa yang terkenalpun bisa ia kalahkan dengan pedang yang bahkan tidak memiliki Manna apapun.
Siapa dia? Menjadi topik pembicaraan hangat dikalangan bawah Kerajaan Obelia.





" Kenapa harus ke pasar Nona?" Ujar Keito yang tengah mendampingi Zenith yang berjalan tergesa-gesa meninggalkan Pasar. Peluh keringat dinginnya menutupi seluruh tubuh, gaun hijau tua yang dipakainya terkadang menyapu rerumputan di jalanan.

" Hanya disana aku bisa menumpahkan semuanya.." Ujar Zenith pelan

" Tapi anda tidak harus melampiaskannya dengan antusias.." Ujar Keito lagi yang membuat Zenith berhenti berjalan.

" Antusias? Itu bukan antusias tetapi berlebihan, hahaha"

Zenith terkekeh setelah menjawab pernyataan temannya itu, rasa lega datang menghampirinya setelah berjalan mengelilingi Pasar dari siang hingga malam hari ini. dan dia sangat berterima kasih karna Keluarga Wilson ini menemaninya.

" terima kasih telah menemaniku hari ini, Tuan Wilson" Ujar Zenith sembari menundukkan badannya.

Malam ini semua begitu terasa ramai, entah itu oasyar, adu pedang, makanan atau apapn itu terasa sangat menyenangkan. Mereka yang menyaksikan bersorak ramai, dia yang melakukan menjadi bahagia dan tenang, dan dia yang mendengarkan menjadi sedikit risau atas cerita dari temannya. malam ini, akan menjadi malam yang begitu panjang untuk seorang gadis yang mengharapkan masa depannya

Athanasia X Magrita..


Jangan lupa Vote dan Komen ya, klo bisa share wkwkwk
Gak bercanda kok

Terima kasih telah membaca,

LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang