Zenith PoV
Satu Minggu berlalu semenjak penaburan abu Bibi. Hari ini aku kembali pulang ke Obelia dengan masih menggunakan baju hitam alias baju melayat.
Menangiskah aku?
Jujur sih iya, bagaimanapun juga kalau melayat itu pasti akan menangis.
Sialnya sebelum sampai ke villa bibi aku sudah menguatkan hati untuk tidak menangis eh tiba di villa, melihat semua orang berlinangan air mata membuatku juga ikutan meneteskan mutiaraku
Katakanlah bahwa aku..
Tidak merindukan bibi" Sebentar lagi kita akan sampai, persiapkanlah tubuh kalian"
Roger yang juga berada dalam kereta yang sama denganku dan Izekiel sepertinya mengetahui kelelahan kami
Bayangkan saja dari Siodona kami berkuda hingga Obelia, selanjutnya langsung pergi ke Kota bibi menggunakan kereta. Bagaimana remuknya tulang rusuk kami saat itu?
Bahkan hari ini masih terasa hancur.
Klotak klotak
klotak
Tanah kelahiranku Obelia akhirnya terlihat dengan begitu jelas. Gerbang masuk kota besar ini begitu ramai dan bercahaya terang
Pasar Obelia hari ini juga sangat ramai, aku dapat melihatnya dari atas sini. Sekarang kami tidak menempuh jalan pasar karena begitu ramai, jadi kami menempuh jalan perbukitan yang akan membawa kami tepat ke alun alun kota Obelia
Udara segar Obelia yang tengah aku hirup mengingatkanku akan taman belakang kediaman Alphaeus. Aku merindukan tempat itu
Sudah 3 Minggu semenjak aku pergi meninggalkan Mansion kecilku, walau gak ada yang menunggu pun karena itu milik pribadi jadi aku merindukan tempat itu
Tempat bermainku
" Apa yang sedang kau pikirkan saat ini Zenith?" Izekiel menyapaku dari samping. Mungkin karena aku merenung tadi dia pikir aku masih..
" Aku memikirkan rumah.." jangan harap aku memikirkan kuburan bibi ya..
" Kita sudah sampai di Obelia, apa kau ingin menenangkan pikiran dulu? Kita bisa berhenti disini." Ujar Izekiel lagi
" Dengan baju hitam itu? Sebaiknya kita pulang dulu Izekiel" Roger membantah keinginan anaknya untuk mengajakku keluar kereta saat ini.
Perkataan paman memang benar, masa dengan memakai baju ini aku pergi berkeliaran keluar?
" Baik ayah"
Beberapa waktu kemudian, akhirnya kami sampai di Mansion Alphaeus. Penjaga yang berjaga saat ini terlihat sedikit lebih banyak daripada biasanya. Mungkin karena paman sudah berada di Kota bibi dua Minggu yang lalu jadi penjagaan diperketat
Kereta kami memasuki halaman depan Mansion, dan akhirnya kereta berhenti tepat di pintu masuk rumah Duke ini. Pada pelayan dan pengawal sudah berdiri menyambut kedatangan aku, Izekiel dan paman. Terlihat juga Rose yang sudah menunggu didekat pintu.
Sebenarnya Rose sudah berada di tempat bibi, tetapi dia pulang duluan karena ia harus mengurus pelayanan Kediaman Duke.
Aku turun dari kereta kuda
" Selamat datang di Kediaman, Nona Magritha."
Aku langsung berjalan dan memeluk Rose yang terkejut dengan tingkahku. Hari ini aku hanya ingin sebuah pelukan saja karena aku begitu lelah. Jiwa dan ragaku terasa hancur saat ini. Entah lelah akan apa aku tidak tau
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera) TAMAT
FantasíaYoona adalah seorang gadis SMA yang sangat menyukai webtoon Apapun jenis Webtoon selalu ia baca. Pada suatu ketika, ketika ia selesai membaca salah satu Webtoon berjudul Suddenly i Became a Princess kejadian aneh menimpanya Dan.. Mengapa AKU HARUS M...