15. Sarang

1.3K 214 20
                                    

HACHUUU.....

AHH
aku demam lagi.

hari ini aku hanya duduk di tempat tidurku sembari memandang birunya langit diluar sana. Aku sudah seperti ini semenjak pulang dari Istana Emerald kemarin. Tubuhku serasa gemetaran dan dingin menjala keseluruh badanku. Tetapi anehnya ketika orang lain meraba, mereka bilang tubuhku sangat panas.
Aku rasa aku terserang Flu, biasanya ini akan menghilang setelah tiga hari minum obat. Tapi entahlah untuk hari ini, badanku terasa lebih buruk.

" apa kau masih sakit?" Paman Alphaeus datang bersama rombongan tim medis yang akan memeriksa keadaanku.

" Kepalaku lebih berat dari kemarin, paman" ujarku dan mengangguk pelan.

" Hahhh.. benar-benar!! Seharusnya kau berada di kereta kudamu dan tidak bermain ke luar. Kau tau apa yang akan terjadi jika saja..."

Aku menatap paman Alphaeus dengan mata sayu, yah bagaimanapun aku masih kesal setelah ceramah panjang yang dilontarkannya padaku semalam. Dan aku tidak dapat berkata-kata sedikitpun.


Malam itu....

" Zenith, apa-apaan tingkahmu itu!! apa yang kau lakukan hingga memiliki nekat untuk menemui Kaisar? Kau pikir siapa kau??"

Roger Alphaeus marah besar padaku sepulang kami dari Istana. Dia memaki, menghancurkan bahkan menendang apapun yang berada di dekatnya dan juga..didekatku. aku mendengar kabar bahwa, ide dan laporan laporan kerjanya ditolak mentah-mentah oleh Kaisar. Dan itu semua gara-gara aku.

Aku hanya tidak mau mendengar kata-kata yang mengatakan bahwa Zenith Magritha adalah Putri mahkota dan anak kandung Claude. aku tak mau mendengar kata-kata itu. dan aku yakin Roger benar akan mengenalkanku waktu di ruang singgasana itu. makanya aku teriak dan menolaki semua itu.

Tapi jadinya ya..

Seperti ini. aku dibilang adalah seorang anak yang tidak memiliki tatakrama dan juga etika. Aku dengan lancang memaki Kaisar dan jika saja aku waktu itu sudah berumur 14 tahun maka aku akan dipenjara.

Sebagai gantinya, Duke Alphaeus menjadi sasaran kemarahan Kaisar, dan aku.. jadi sasaran kemarahan Roger.

" DASAR ANAK %&%$%%@!@#$%%^..."

" Paman meninggalkanku di gerbang istana ssendirian, memangnya siapa yang salah? Aku mencari paman kemana-mana..Hiks"

Aku adu mulut dengan Roger malam itu hingga amarah diluar kendali, dan serpihan kaca akhirnya menghentikan semuanya. Lalu tetes demi tetes darah menodai lantai Ruang kamarku.

Dan hari ini, mungkin akan menjadi hari yang lebih baik, aku harap. Para tabib mansion sudah datang untuk mengobatiku dan juga Roger kayaknya sudah tak marah lagi.

" Hari ini dan seterusnya aku tidak akan membiarkanmu ke Istana lagi, aku akan mencarikanmu lawan bicara agar kau tidak kesepian, Kau.. dilarang meninggalkan kediaman Alphaeus sampai batas waktu yang ditentukan!!

Aku tarik lagi, dia masih marah rupanya.

Baiklahh... aku akan berdiam diri disini menikmati ketenangan dunia mimpi.

" Nona Magritha, anda pasti akan cepat sembuh. Anda pasti bisa bermain ditaman lagi" Ujar Rose yang duduk disampingku sembari mengusap rambutku. Sekarang rambutku tterurai sepenuhnya dan memakai gaun tidur berwarna putih.
Aku hanya mengangguk dan membiarkan para Tabib mengobatiku dan memberikan beberapa ramuan beserta sihir.

Aku kembali memandang Rose, tadi malam dia menangis histeris melihat tanganku yang mengeluarkan darah. Lalu dia juga yang cepat-cepat memanggil Anna dan memintanya untuk mengobatiku.

LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang