24. Izekiel, kenapa?

1.1K 163 18
                                    




Sebelum malam debutante.....




" Ada apa Tuan muda? Mengapa anda meminta saya untuk menemani anda?"

Izekiel bersama Keito pergi ke suatu taman dan minum teh bersama. Beberapa jamuan diantarkan secara bertahap kepada kedua Pria itu tanpa ada yang tertinggal sedikitpun. Izekiel memilih tempat di sebuah mansion kecil yang berhadapan langsung dengan danau Albert kepunyaan Obelia.
Dia masih duduk dengan tenag sambil menyeruput tehnya. Udara sejuk yang menyentuk tubuh membuat siapapun menjadi tenang dan nyaman. Mereka berdua asik mengobrol di dalam mansion kecil itu.

" Bagaimana perjalanan anda? Apa baik-baik saja Tuan?"

Pfttt.... hahaha

Izekiel bukannya menjawab pertanyaan Keito tetapi malah terkekeh keras bahkan hingga tak bisa menahan gelak tawanya lagi.

" Tuan? Bagaimana bisa kamu memanggilku seperti itu?" balasnya dan kembali mengangkat gelas kecilnya, sementara Keito beralih untuk memposisikan badannya duduk dengan nyaman.

" Berhentilh menyapaku dengan sebutan itu, keluarga Wilson berada diatas Alphaeus dan bagaimana bisa kamu memanggilku dengan sebutan Tuan Muda?" ujar Izekiel lagi

" Yahh, ternyata kau paham juga silsilah keluarga."

Keito yang tadinya hanya duduk diam sekarang juga mengambil gelasnya dan menyeruput tehnya. Logat formal yang tadinya ia gunakan sekarang hilang bak ditelan badai besar. Auranya juga sudah berubah 180 derajat menjadi lebih dingin dan terlihat ganas.

Tatapan mematikan dari seorang Wilson sepenuhnya terpapar sekarang.

" Bagaimana mungkin aku tidak paham? Kamu adalah bawahan raja" Ujar Izekiel lagi dan tersenyum tipis. Seperti mengolok-olok keduanya sibuk berbincang-bincang sembari melempar sayatan.

" Bagaimana denganmu? Apa cita-citamu??" Ujar Keito disela-sela pembicaraannya.

" Tentu saja mewarisi bakat ayahku. Tidak mungkin aku menjadi penyihir kan" balas Izekiel datar.

" Ahh, berarti kau hanya akan menjadi penjaga perpustakaan Istana ya??" Olok Keito sembari tertawa kecil. Mendengar hal itu, Izekiel menjadi tersinggung dan memutar pembicaraan menjadi lebih serius lagi

" Penjaga perpustakaan?? Itu bahkan lebih baik daripada Anjing Istana"



Keduanya terdiam dan menatap satu sama lain, mata yang begitu tajam beradu keduanya dan mengisyaratkan sesuatu yang sangat menakutkan. Amarah seperti terpendam dalam irisnya dan tubuh yang tak bergerak seperti siap untuk menyerang dan menghancurkan makanan di depan mereka

Kembali menatap, sebuah senyuman sinis terpapar dari kedua belah pihak. Terus dan terus tersenyum hingga akhirnya...

Hahahahha

Hahahaaaaa





" sial, bagaimana bisa kau masih melakukan hal itu setelah tujuh tahun???

" Kenapa? Kau sendiri kelakuanmu tak ubah anak dibawah lima tahun"

Mereka menjadi semakin dekat setelah adu mulut mereka berhasil, Izekiel yang tertawa lepas serta Keito yang belum bisa mengontrol emosi bahagianya membuat seisi Mansion menjadi bergema, gema yang bahagia.
Izekiel dan Keito tak ubah seorang kakak beradik yang tiap kali akan melakukan hal tak terduga .

Mereka selalu kompak melakukan sesuatu yang mereka sukai dan kedua pria ini memiliki selera yang hampir sama. izekiel dan Keito memiliki hobi yang sama yaitu membaca, belajar, berburu dan beladiri. Hanya saja Izekiel tidak terlalu menguasai beladiri karna dia pindah ke Arlanta.

LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang