LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera) TAMAT

52. 🍂Missunderstand

" Jelaskan padaku apa yang terjadi di sini!"

Aku diam sembari mendengarkan penjelasannya. Ternyata, pria ini memanglah salah satu penyihir dari menara Obelia. Dia merupakan murid penyihir menara yang sedang bertugas.

Lalu dia juga mengatakan, bahwa Serigala ini adalah Serigala penjaga hutan dibawah naungan penyihir Obelia. Dia memanglah hewan peliharaan Lucas.

Ternyata Lucas adalah majikan serigala ini. Karena itu, pria ini sekarang sangat takut dengan seekor serigala.

Tapi....
Yang membuat aku kesal adalah....

" Kenapa kau... Membuntutiku!!!"
Dia ditugaskan penyihir menara untuk memperhatikanku? Kenapa?

" Saya, Saya hanya menjalankan tugas dari penyihir menara. Saya disuruh untuk mengawasi anda"

" Tapi kenapa harus aku? Apa yang tengah ia pikirkan tentangku??"

" Yang saya ketahui hanyalah saya harus melaporkan jika sihir hitam anda meluap"

Sihir hitam?
Jadi penyihir menara tau tentang sihir hitamku?

Ahh, benar juga, waktu di Siodona dulu aku pernah bilang tentang sihir hitam.

Tapi mengapa harus memata-matai ku? Dasar penguntit.!!!

' Tapi nona... Kalau boleh tau, kenapa anda memaki Tuan Lucas seperti itu? Bukankah seharusnya anda menghormatinya?' penyihir gadungan ini kembali angkat bicara terhadapku. Dan aku yang sedang kesal malah...

" Kau mau aku caci maki juga? Tugasmu itu membuatku ingin mencincangmu! Dasar penguntit!!"

Aku bergegas pergi meninggalkan hutan Istana. Aku berjalan cepat menuju kuil suci yang mungkin saja kakek tua itu berada disana saat ini.

Tugas itu berasal darinya, sebenarnya apa sih yang ingin dilakukan kakek itu terhadapku?

Mentang-mentang aku pengguna sihir hitam dia jadi memataiku dan mengawasi setiap gerak gerikku. Ini tidak boleh berlanjut lagi.

Lama berjalan, akhirnya aku sampai di pintu gerbang kuil suci. Sebenarnya dia juga tidak mungkin selalu berada disini. Tapi mengingat betapa jauhnya menara sihir, aku rasa disini cukup untuk bertemu dengannya.

Aku menghela nafas dalam, lalu..

Berteriak

" KAKEK KUIL SUCI SIALAN... KELUAR KAU DARI KUIL SUCI SEKARANG! AKU INGIN BICARA"

Hahh

Hahhh

Hahhhhh

" KAKEK PENYIHIR MENARA!! KELUAR"

Gila,. Apa yang aku lakukan sekarang benar gak sih? Jangan jangan nanti ada pengawal istana lagi disekitar sini. Bisa-bisa aku diseret ke penjara

Aku menatap tangga yang menuju halaman kuil. Jika saja tidak ada sihir hitam ditubuhku mungkin aku sudah bisa masuk ke dalam sana. Lagipula aku penasaran seperti apa bentuk kuil suci ini.

Cih
Dia tak menyahut sedikitpun. Kakek itu tidak ada disini ya?

Aku berjalan di sekeliling gerbang kuil. Menanti ada atau tidaknya orang yang keluar dari halaman sana. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan disini sekarang.

" Issh, kakek itu kemana sih? Apa aku lempar aja ya pakai batu. Biasanya dia muncul kalau aku buat onar"

Aku beralih memungut beberapa kerikil di luar kuil. Batu-batu yang berserakan di rumput ini bisa aku gunakan untuk memanggil kakek kuil keluar.