62. 🍂BLUE SEA

528 88 36
                                    



" Berhenti memanggilku Chimera! Namaku Yoona, Ahn Yoona!!"

" Nama apa itu? Kau bicara yang benar saja!"

" Terserah, pokoknya jangan panggil aku Chimera, Lucas bangsat!"


Gelap..

Itulah yang aku lihat saat ini. Sekelilingku tidak bercahaya, semuanya gelap. Tidak ada sedikit cahaya pun disini sekarang.

Nafasku sesak, semuanya terasa dingin. Apa yang aku raih tidak pernah membuahkan hasil. Aku seperti tenggelam dalam lautan yang dalam.

Dalam sebuah samudera dimalam yang akan menurunkan badai.

Rasanya begitu dingin, dan kesepian. Yang terdengar sekarang hanyalah bunyi detak jantungku saja.

Tubuhku seperti berada di awang-awang. Aku ingin keluar, aku ingin keluar dari tempat ini. Aku ingin berenang ke puncak lautan sana, setidaknya...
Aku mohon, adakanlah cahaya rembulan untukku sekarang, walau hanya sedikit rambatan cahaya.

" Ahn Yoona,"

" Kau masih disana.?"

Aku disini, siapa itu? Aku disini, aku mendengar suaramu!

Aku berusaha membuka mataku, walau terasa berat, aku ingin membukanya. Aku takut disini, dan aku harus menemukan darimana suara itu berasal.

Hal pertama yang aku lihat adalah air, aku berada didalam air.

Tetapi walau begitu aku masih bisa bernafas. Aku yakin ini adalah ilusiku, aku yakin ini hanya dunia yang aku ciptakan.

Terakhir aku tersadar, aku berada di pasar Obelia. Aku memberikan sedikit kabar kepada Lucas bahwa aku sudah tidak baik-baik saja. Aku harap pria itu sudah pulang, dan menemukan permen-permen yang aku buang itu.

Dan kini, kembali lagi.
Aku kembali lagi ke dasar lautan ini lagi. Aku ingin bangun, aku ingin kembali Hiks..

Zinggg...

Sebuah cahaya merah terlihat bergerak kearahku. Semakin mendekat, aku akhirnya bisa melihat itu adalah sebuah untaian benang merah yang bergerak sesuai dengan arah air

Apa benang ini juga tenggelam bersamaku.

Warnanya yang merah dan bersinar sedikit menarik perhatianku untuk menggenggamnya. Namun, apa ini boleh? Apa aku boleh memegangnya?

Tanganku akhirnya bergerak pelan, menyentuh benang itu dan kemudian menggenggamnya. Cahayanya menyinari sekelilingku, genggaman tanganku menjadi berwarna dan terang

Sangat terang hingga menyilaukan mataku. Cahaya itu terus menyala, menyala dan semakin terang hingga membuatku harus menutup mata.

Dadaku kembali terasa sesak, tanganku gemetar dan perih. Rasa hangat yang tadinya aku rasakan dari benang ini sekarang berubah menjadi panas. Bahkan aku meringis kesakitan karena menggenggamnya. Terasa olehku, air mataku keluar bersama tubuh yang menahan rasa sakit

Zingg......

Hahhhh

Hahhahhhh...

Haahhh...

Jantungku berdegup kencang, nafasku tak beraturan tapi setidaknya sekarang aku sudah cukup lega. Rasa panas itu sudah tidak ada lagi, dan benang merah tadi seperti menarikku ke suatu tempat.

Aku membuka telapak tanganku, benar saja. Luka memar sudah ada ditelapak tanganku sekarang. Tetapi kemana benang itu?

" Kau sudah bangun?"

LADY MAGRITHA, ( Suddenly i Became a Princess, Chimera)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang