# Pasal Kelima

426 74 11
                                    

"La

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"La.."

Gadis itu masih mematung dengan posisinya. Sebuah film berjudul "To All The Boys I Loved You Before" menemani Lala yang sedang tertidur. Niatnya mau menonton ulang, namun setiap percakapan Peter dan Lara Jean berubah menjadi lagu nina bobo hingga pada akhirnya Lala tidur di ruang tengah rumah keluarga Samudra.

Seseorang mengganggu tidurnya, dia adalah Davin yang sudah dipersilahkan masuk oleh Rani yang kebetulan akan pergi. Ada Surya juga disana yang sedang menunggu Brian mandi seraya memperhatikan Lala yang sedang tertidur. Surya menjaga agar Lala tidak terbangun sedangkan Davin malah berusaha membangunkan sang gadis.

"Bangun oi." Sungut Davin yang sedari tadi berusaha membangunkan Lala.

Surya mencegah perilaku Davin yang berusaha mencubiti pipi Lala. Bukan cubit didasarkan gemas, yang ada ia sangat kesal.

"Jangan dibangunin. Kecapean kali, Vin." Tegur Surya dengan suara pelan.

"Kecapean gimana? Dia kuliah cuma seminggu tiga kali dan sekali masuk cuma satu matkul." Decak Davin tidak terima dengan pernyataan bahwa Lala kelelahan namun akhirnya menurut juga dengan perkataan Surya.

"Tunggu aja Brian bentar lagi selesai."  Perintah Surya seraya menggapai tubuh Davin agar duduk. "Nggak usah pake gangguin Lala dulu."

Davin memutar bola mata menanggapi kesoktahuan dari seorang Surya. "Gue perlunya sama anak ini, Bang. Bukan abangnya."

"Ya ampun, Vin. Lagi libur ini, jangan bahas kelas simulasi dulu." Tuntut Surya yang masih berpegang teguh dengan dugaannya.

"Bang, urusan gue sama Lala bukan cuma kelas simulasi."

Lala mengendus mendengar keributan dihadapannya. Perdebatan antara Surya dan Davin membuat sang gadis setengah terbangun. Matanya masih terlalu rapat untuk dibuka. Nyawanya pun masih setengah masuk hingga belum terlalu dipenuhi kesadaran.

Mendapati Surya menjadi pemandangan pertama yang Lala lihat membuat ia bergumam, "aduh kenapa ini orang muncul terus di mimpi gue."

Gumaman tersebut hanya dapat didengar oleh Davin. Sedangkan Surya yang duduk dekat televisi untungnya tidak dapat mendengar gumaman seorang Lala.

"Duh, sinting ini anak." Ketus Davin tidak percaya dengan kelakuan Lala.

Brian yang rambutnya masih setengah basah menuruni tangga dengan riang. Hari ini ia berniat mengaransemen lagu yang telah ia ciptakan bersama Surya. Makanya, melihat Surya yang sudah datang ke rumahnya membuat dirinya tambah semangat.

Tapi ia terheran ketika mendapati di ruang tengah Surya tidak sendiri. Ada Davin juga disana yang sedang melipatkan kedua tangan didepan dada seraya memperhatikan sosok yang tertidur di sofa.

"Eh, Vin." Sapa Brian kepada Davin dan langsung menatap Surya. "Lo ajak Davin juga?"

Surya menggeleng jujur. Hari ini memang telah direncanakan dari jauh hari. Surya tidak mengajak sang drummer dikarenakan Surya dan Brian mencari aransemen yang pas sebelum dibagikan kepada member Today.

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang