Hari ini benar-benar aneh. Siang hari Bang Surya begitu serius mengajak Lala untuk pergi ke suatu tempat. Ia sampai tak mengizinkanku untuk ikut bersamanya. Aku sudah yakin, hal yang mereka bicarakan bukanlah soal matakuliah atau simulasi persidangan.
Kejadian aneh kembali terjadi ketika aku tiba di kediaman Samudra. Sudah beberapa kali aku menekan bel yang ada di sudut pintu, namun orang dalam tak kunjung merespon. Mustahil apabila tidak ada orang di rumah. Mobil Bang Brian masih terparkir di garasi, dan pagar mereka tak di gembok.
Maka dari itu aku mencoba mengintip dari balik kaca jendela. Mungkin jika satpam komplek tak mengenalku, tindakanku bisa dicurigai sebagai maling. Untungnya seringnya kedatanganku kesini membuat Satpam komplek sudah tak asing dengan wajahku.
Ku dapati Bang Brian sedang memeluk seseorang di ruang tv. Aku tak bisa melihatnya sebelum Bang Brian menyadari kehadiranku yang sedang mengintipnya. Ia refleks melepaskan pelukannya terhadap gadis itu dan aku dibuat kaget ketika mengenal wajah sang gadis. Dia adalah Devi, gadis yang selalu dihubung-hubungkan dengan Bang Surya.
Tak lama kemudian setelah kehadiranku disadari oleh mereka, Devi izin pulang. Bang Brian dengan kaku berbasa-basi menawarkan jasa antar. Devi langsung menolak dan pergi begitu saja dari hadapan kami. Aku terdiam, masih tidak paham dengan situasi yang ada.
Aku dan Bang Brian sudah duduk di ruang tv, tempat dirinya dan Devi terciduk sedang berpelukan. Bang Brian kikuk dengan kehadiranku. Fakta yang ku ketahui Devi merupakan mantan kekasih Bang Brian yang kini dekat dengan Bang Surya. Benang kusut diantara mereka belum selesai dengan fakta bahwa Surya kini sedang bersama dengan Lala, adik dari Bang Brian.
"Vin, yang lo liat..—"
"Bang, gue nggak perlu penjelasan." Sanggahku ketika ia mau menceritakan hal yang terjadi tadi. "Itu urusan lo dengan si Devi-Devi itu."
Bang Brian langsung mengurungkan niatnya. "Oke." Sorot matanya masih terlihat tak tenang. "Tapi lo ..—"
Aku kembali memotong perkataannya, "gue juga nggak akan bilang ke Bang Surya. Kan udah gue bilang itu urusan lo, Bang."
Jujur, meski aku melihat kejanggalan yang terjadi aku hanya ingin mengetahui apa yang Bang Surya lakukan bersama Lala saat ini. Selebihnya, biar menjadi urusan mereka masing-masing. Aku tak mau mempersulit diri dengan menjerumuskan secara sukarela dengan benang kusut yang ada. Hatiku masih tak tenang dibuatnya.
Jam masih menunjukan pukul tiga. Bang Surya belum juga mengantar Lala pulang. Akhirnya ku coba hubungi Lala dengan menelfonnya. Sambungan telfon hanya berbunyi sebanyak tiga kali hingga pada akhirnya digantikan dengan suara gadis yang sedang ku tunggu.
"Ya, Vin." Sahutnya diujung sana begitu lemas.
"Lo dimana?"
"Menuju pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasal Surya | DAY6
RomanceBaru pertama kali dalam seumur hidup Lala menyesal untuk menjadi seorang mahasiswa yang rajin. Pasalnya, Lala jatuh cinta kepada asisten dosen baru yang menggantikan Pak Jainudin selama sibuk menjadi dekan. Asisten dosen itu bernama Surya, dan meng...