Beberapa hari setelah kejadian misteri antara Lala dan Surya rumah keluarga Samudra terasa sepi. Anak bungsu dalam keluarga tersebut biasanya menghidupkan isi rumah. Entah ia mengomel seharian, atau membuka topik obrolan kepada setiap orang. Kini gadis itu hanya menghabiskan waktunya di kamar.
Brian pun sudah bertanya ada masalah apa kepada Surya. Terlebih pria itu mengingkari janjinya untuk mengantarkan Lala pulang kerumah. Surya memberikan alasannya, Lala yang tak mau diantarkan. Meski kejadiannya sudah lewat, Brian masih penasaran dibuatnya.
Hari ini Lala sama sekali tidak ada kebutuhan untuk pergi ke Kampus. Brian juga sedang mempersiapkan sidang akhirnya di rumah. Sedangkan orangtua mereka pergi ke rumah nenek mereka. Memang pada momen apapun, ada saja alasan orangtua mereka untuk pergi meninggalkan rumah.
Brian yang sedang di kamarnya bergerak untuk keluar. Ia mengintip ke kamar sebelah yang dihuni oleh Lala. Pintunya tertutup dan tak ada suara sama sekali. Jika Brian tak mengetahui Lala ada di sana, mungkin kamarnya sudah cocok disebut kamar tidak berpenghuni.
Dengan ragu, Brian mencoba mengetuk pintu kamar tersebut. Terdengar suara Lala yang mempersilahkan untuk masuk. Segera Brian membuka pintu, dan didapati kamar Lala yang gelap tanpa penerangan. Lampunya sengaja dimatikan.
Brian menyalakan lampu di kamar Lala dan ia dapat melihat adiknya sedang berselimut di atas kasur. Hingga saat ini Brian belum bisa melihat wajah sang adik. Akhirnya pria itu mencoba menarik selimut yang sedang menutupi adiknya. Wajah merah dan mata bengkak dihiasi cairan kristal menjadi rupa seorang Lala saat ini.
Biasanya Brian langsung bertanya ada apa dengan Lala. Namun ia malah menghembuskan nafas berat. Samar-samar dengan apa yang terjadi tak membuat Brian tergesa-gesa untuk bertanya. Ia mempersilahkan Lala untuk bercerita ketika siap.
"Jangan dipendem sendiri, Dek. Kalo udah siap, coba cerita sama gue." Saran Brian pada adiknya yang sekarang sedang menghapus air matanya karena malu.
Lala kembali akan menarik selimutnya namun segera di tahan oleh Brian. Wajah Lala menunjukan ekspresi protes. Brian tidak memedulikannya dan malah menarik selimut tersebut untuk dipakai olehnya sambil duduk bersandar ke kasur.
"Bang.." Panggil Lala pada akhirnya.
"Hm?"
"Gue lagi-lagi suka sama orang yang salah."
Brian mengerutkan kening atas pengakuan Lala. Adiknya mengatakan kata clagi' karena pernah gagal menjalin hubungan. Kenapa ia sangat tidak peka dengan fakta bahwa adiknya itu menyukai Surya? Dan yang lebih bodoh selama ini ia menyangka bahwa orang yang Lala suka adalah Davin. Bahkan ia kira mereka telah pacaran begitu saja.
"Nggak ada yang salah, Dek." Brian mencoba menenangkan Lala dengan sepenuh hati. "Kenapa berpikiran kayak gitu? Surya nolak lo?"
Lala terduduk dari kasurnya, "gue kan belom bilang orangnya, Bang. Kok lo udah bisa nebak gitu aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasal Surya | DAY6
RomanceBaru pertama kali dalam seumur hidup Lala menyesal untuk menjadi seorang mahasiswa yang rajin. Pasalnya, Lala jatuh cinta kepada asisten dosen baru yang menggantikan Pak Jainudin selama sibuk menjadi dekan. Asisten dosen itu bernama Surya, dan meng...