# Kembali Latihan

365 63 5
                                    

Mahasiswa kelas A2 satu persatu memasuki laboratorium Fakultas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahasiswa kelas A2 satu persatu memasuki laboratorium Fakultas. Meja sudah tertata rapi bak sebuah pengadilan. Lala dan Davin datang sebelum jam yang dijadwalkan untuk membereskan ruangan tersebut dibantu oleh tim logistik. Mereka bergerak cepat untuk menata dan membersihkan ruangan. 

Meski lelah karena perjalanan KKL, mau tidak mau mereka harus tetap melanjutkan kegiatan ini. Istirahat diberikan satu hari sebelum esoknya Lala kembali menerapkan latihan untuk Simulasi Persidangan. Lesu dan lunglai terlukis dari wajah mereka. Untuk KKL yang mempunyai banyak kegiatan, mungkin idealnya dua hari untuk waktu istirahat. Namun keputusan Lala sudah dipertimbangkan matang-matang karena waktu mereka hanya sedikit lagi menuju UAS dan ujian praktek simulasi persidangan. 

Surya juga sudah hadir dalam ruangan, wajahnya tak kenal lesu. Ia masih bisa memamerkan senyum ramahnya. Berbeda dengan Jaka, jangankan menebarkan senyum, untuk menegakan badan saja ia kesulitan. Semuanya salut akan kebugaran tubuh Surya. 

Latihan kali ini merupakan latihan diluar jam perkuliahan. Awalnya muncul pro kontra karena keputusan yang diusulkan Lala dan Davin. Namun ketika mereka ingat tujuan terbaik mau tidak mau semua mengiyakan. Lala sungguh berterimakasih akan hal itu. Terlebih Surya pun rela ikut terjun kembali mengawasi latihan. 

"Oke kawan-kawan semua terimakasih sudah hadir pada hari ini. Saya tahu bahwa tubuh kawan-kawan disini masih lelah akibat perjalanan KKL kemarin. Namun demi keberlangsungan simulasi persidangan yang akan diadakan empat minggu lagi, kita harus berjuang agar kita bisa menunjukan penampilan yang maksimal." Tutur Lala yang sudah berada di depan kelas. "Seperti biasa, jangan anggap ini merupakan sebuah latihan. Tampilkan yang terbaik dan anggap peran yang kawan-kawan punya merupakan peran kawan-kawan di masa depan."

Davin mengeluarkan tawanya pelan sambil melirik Jaka yang sedang menahan untuk tidak protes. Perkataan Lala yang terakhir seperti menyumpahi seorang Jaka yang berperan sebagai 'tersangka'. Jaka dan Davin akhirnya bertemu pandang. Mereka saling kode atas perkataan Lala. 

Ketika Lala sudah menyelesaikan perkataannya, semuanya dengan gerakan lunglai bergerak ke posisinya masing-masing. Wildan sampai membawa vitamin berbentuk minuman agar tubuhnya tidak lesu. Melihat akan hal itu, beberapa orang merasa menyesal tidak berpikiran sama seperti Wildan. Meski khasiatnya tidak terlalu cepat berproses dalam tubuh, vitamin merupakan hal yang penting saat ini. 

Latihan dimulai dengan khidmat. Seperti biasa Lala duduk di bangku kesukaannya yang berada di belakang kursi pemeriksaan. Di sebelah kanan ada Davin, sedangkan Surya menempati kursi bagian sebelah kiri. Lala diapit oleh kedua pria tampan yang menemaninya. Namun seperti biasa, gadis itu hanya menganggap satu orang dari dua orang tersebut. 

Para pemeran sudah fasih memerankan perannya. Mereka juga sudah tak menyelipkan candaan ketika latihan berlangsung. Semuanya sudah memiliki satu tujuan yang sama. Lala bersyukur akan hal itu. Tak perlu ada pertikaian ataupun peneguran selama latihan berlangsung.

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang