Special Part : Surya dan Perasaannya

574 58 6
                                    

Semester baru dalam perkuliahan dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semester baru dalam perkuliahan dimulai. Para mahasiswa sibuk mengurus kartu rencana studi mereka masing-masing. Keadaan ruang administrasi Fakultas Hulum begitu penuh. Bu Nunik sampai keteteran untuk mengurus para mahasiswa. 

Surya mengamati para mahasiswa dari lantai dua. Sambil menyesap kopi, pria itu menyegarkan diri di koridor. Banyak matakuliah yang ia tangani di semester baru. Sebuah pencapaian yang baik dimana karirnya sebagai asisten dosen dapat dipercaya. 

Sebenarnya, Surya bukan memperhatikan kerumunan mahasiswa yang memenuhi ruang administrasi. Penglihatannya terfokus kepada seorang gadis yang sedang duduk di lantai dasar. Gadis itu sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum. 

Tak sadar, melihat senyum gadis itu, Surya ikut tersenyum. Pria itu kembali menyesap kopinya sambil tetap memperhatikan gadis itu. Rasa kopinya mendadak hambar. Apa karena rasa manisnya terkalahkan oleh senyuman sang gadis? 

Gadis itu Surya kenal dengan nama Lala. Dalam satu semester kemarin, banyak cerita yang ia lalui dengan Lala. Dari mulai pertama bertemu di kelas simulasi, mematahkan hati sang gadis, hingga Surya yang mengakui bahwa mereka memiliki perasaan yang sama. Pada akhirnya, bukannya bersatu mereka malah menjadi menjauh. 

Sewaktu Surya sengaja mendatangkan diri ke rumah Lala untuk berbicara serius mengenai perasaannya, Lala menolak untuk mendengar. Gadis itu malah menyuruh Surya untuk menyelesaikan kelabilannya. Perasaan Surya menurut Lala terlalu cepat untuk berubah. 

Semenjak hari itu, mereka tak pernah menghabiskan waktu berdua. Jika tak sengaja bertemu di kampus, Lala tetap menghormati Surya sebagai dosen. Jika Surya main ke rumahnya, Lala tetap sopan dan memperlakukan Surya sebagai teman dari kakaknya, Brian. 

Besar perasaan Surya untuk mengetahui bagaimana interaksi mereka setelah beberapa hal yang tak mulus untuk dilalui. Dengan langkah ragu, Surya berjalan menuruni tangga. Kira-kira jika Surya menghampirinya, apakah Lala akan kabur? Pertanyaan itu membuat Surya ragu namun tak selaras dengan keinginannya.

Hingga pada akhirnya Surya sudah hadir tepat di belakang Lala yang memunggunginya. Gadis itu masih sibuk dengan benda kotak yang selalu ia genggam. Kuku Lala yang di warnai hitam lincah menari-nari di atas layar sentuh ponselnya. 

Surya bisa mengintip bahwa Lala sedang bertukar pesan dengan seseorang. Karena terlalu asik, Lala bahkan tak menyadari kehadiran Surya yang sudah berdiri kurang lebih selama lima menit di belakangnya. 

"Hallo?" Sapa Surya kepada Lala dengan ragu. 

Tak langsung membalik, Lala malah tertegun. Hal itu terlihat dari gerakan jemari Lala yang tadinya mengetik mendadak berhenti seakan membeku. Gadis itu jelas langsung mengetahui siapa pemilik suara yang baru menyapanya. Suara yang ia kagumi selama enam bulan terakhir di semester tujuh. 

Lala perlahan membalikan tubuhnya. Ekspresinya sudah dikontrol sebelum ia berhadapan dengan Surya. Senyum kaku karena kikuk menjadi pemandangan Surya ketika Lala membalikan badan. 

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang