# Effort

380 64 3
                                    

Lala bangkit dari kursi dan segera mengumpulkan ujiannya kepada Dosen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lala bangkit dari kursi dan segera mengumpulkan ujiannya kepada Dosen. Ia mengerjakan ujian dengan semampunya. Materi yang Lala pelajari benar-benar keluar sesuai kisi-kisi. Namun entah mengapa setengah hatinya tidak merasa bahagia.

Di belakang Lala, Davin membuntuti gadis itu tanpa suara. Sedari tadi Davin berbicara Lala hanya menjawab seperlunya. Entah itu hanya mengatakan 'iya' atau 'ngga'. Lala yang selalu mendominasi obrolan berubah menjadi Lala yang malas untuk berbicara.

Hingga saat ini Davin tak mengetahui kesalahannya. Semalam Lala masih membalas pesan Davin yang mengajak berdiskusi soal kisi-kisi dengan ramah. Sekarang Lala terlihat tak mau berbincang.

Pada awalnya Davin mengira karena persoalan Malik dan photobox tempo hari. Ia berspekulasi bahwa Lala tidak mau terlihat bersamanya lagi karena takut para garda belakang menggodanya. Tapi melihat Yoga yang kembali menanyakan status hubungan mereka ketika ujian, Lala tidak merasa risih sama sekali meski pada akhirnya tetap menepis gosip tersebut.

"La, lo kenapa, anjir? Kalo gue punya salah bilang." Keluh Davin yang sudah tidak kuat dengan keheningan Lala.

Davin mencoba mengimbangi jalan sang gadis. Matanya ia arahkan kepada wajah Lala yang sedang terlukis gelisah tak jelas. Bagaimana tidak jelas, untuk mengatakan apa yang terjadipun gadis itu enggan.

Lala menggaruk alisnya yang tidak gatal sambil menjawab, "aduh gue juga nggak tahu gue kenapa, Vin."

Mata Lala sekilas terlihat berlinang. Gadis itu menahan diri untuk tidak menangis. Perasaannya bercampur aduk hingga Davin menjadi korban dalam persoalan ini. Sejujurnya Davin tidak salah sedikitpun namun Lala tidak bisa mengontrol kekecewaannya.

"Gue berbuat sesuatu yang bikin lo marah?" Tebak Davin tepat sasaran.

Lala menggigit bibirnya seraya berpikir. Harus jawab apa ia jika ditanya oleh Davin seperti itu. Jawabannya memang iya namun ia tak tega untuk menyampaikannya karena yang diperbuat Davin bukan merupakan suatu kesalahan.

"Gue kesel sama lo, Vin." Ungkap Lala.

Terlihat perubahan ekspresi Davin yang tak percaya dengan apa yang dikatakan gadis tersebut. Ia memutar otak untuk mereka ulang apa saja yang ia katakan pada Lala hari ini. Kali saja ada kata-kata yang dapat menyinggung perasaan Lala.

"Gue kesel sama lo, tapi lo nggak buat salah apa-apa."

"Hah?!"

Davin heran dengan gadis di sebelahnya. Biasanya seseorang jengkel pada oranglain karena perbuatannya tak sesuai ekspetasi. Namun kali ini ia benar-benar bingung dan tak mendapat ide karena Lala kesal padanya padahal Lala sendiri yang bilang ia tidak berbuat salah.

"Lo lagi PMS, ya, La?" Tebak Davin yang sama sekali tidak berniat untuk bergurau.

Lala tidak menjawab. Hari ini sejujurnya ia telah kecewa pada dirinya sendiri. Ekspetasinya yang terlalu tinggi selalu menjadi ranjau bagi dirinya dari jebakan realita. Ini masih persoalan tadi pagi dimana Lala pikir Surya yang memberikan sekotak susu namun ternyata itu titipan seorang Davin.

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang