# Pasal Keenam

415 63 8
                                    

Pekan Ujian Tengah Semester akhirnya tengah berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pekan Ujian Tengah Semester akhirnya tengah berlangsung. Para mahasiswa harus mengenakan kemeja putih dengan bawahan hitam sebagai syarat. Termasuk Lala sudah siap dengan stelannya dan datang lebih pagi. Kali ini ia memakai kemeja putih dengan rok span hitam panjang. Penampilannya didukung dengan flatshoes berbahan kulit.

Ia berencana untuk belajar di Perpustakaan mengenai matakuliah yang diujikan hari ini. Mata kantuknya tidak dapat di sembunyikan karena semalam bukannya belajar, Lala memilih untuk marathon menonton series Thriller kesukaannya yang telah diulang berkali-kali. Kadang Lala tidak mengerti kepada dirinya sendiri yang sangat ambisius dalam hal nomor satu namun tidak bisa menerapkan belajar sebelum hari ujian berlangsung. Baginya 'Sistem Kebut Semalam' tidak berlaku, yang ada malahan 'Sistem Kebut Dua Jam'.

Lala sudah menghabiskan satu jam berkomat-kamit mencoba mengulang-ulang apa yang telah ia pelajari. Hari ini ia ujian matakuliah penjurusan Hukum Perlindungan Konsumen dengan dosen yang terkenal cukup rumit dalam memberikan nilai. Bukan hanya ujian yang menjadi tolak ukur, keaktifan dalam kelaspun menjadi salah satu faktor komponennya.

Tiba-tiba saja seseorang mendatangi Lala dengan sebuah kotak susu dingin di tempelkan kepada pipi sang gadis yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Lala mendongak dan mendapati Surya dengan sorot mata hangat di dukung dengan sinar matahari yang menyorot wajah ramahnya. Bak seorang Pangeran, kedatangan Surya bagi Lala sangat menawan.

"Semangat ujiannya, La." Bisik Surya pada Lala karena tak mau membuat ribut di Perpustakaan.

Lala mengambil sekotak susu yang diserahkan oleh Surya. Ia menerimanya dengan senyuman penuh arti. Kalian bisa bayangkan betapa bahagianya gadis tersebut. Sebuah hal sederhana jika dilakukan oleh orang yang disukai akan menjadi hal yang sangat istimewa.

"Eh, ada Pak Surya. Makasih, loh." Tutur Lala dengan suara yang ia lantangkan dengan biasa. "Tenang aja, Pak. Nggak ada orang kok disini. Jadi nggak perlu bisik-bisik seperti itu."

Surya memegang puncak kepala Lala dan mengacak pelan rambut gadis itu seperti biasa. Lala sudah membuktikan seberapa sering Surya melakukannya, hati Lala tetap dag-dig-dug tak tenang. Perlakuan Surya yang seperti itu selalu diikuti dengan tatapan hangat membuat Lala semakin ingin memiliki sang Asisten Dosen.

Surya menarik kursi yang ada di sebelah Lala dan berkata, "Ujian apa hari ini?"

Sang gadis menunjukan buku yang sedang ia baca, "Perlindungan Konsumen, Pak."

"Bu Mea?" Tanya Surya memastikan siapa dosen yang mengajar di kelas Lala.

Lala mengangguk mantap. Lala yang tahu Surya cukup dekat dengan Dosen tersebut lebih berhati-hati dalam bertutur kata. Ia tak mau memberikan kesan jelek terhadap matakuliah ini di depan Surya.

Surya menarik buku yang sedang Lala baca. Sang pria penasaran dengan materi yang Lala sedang pelajari. Beberapa detik kemudian, Surya baru menyadari sesuatu.

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang