# Hari Akhir Mahasiswa Semester 13

373 65 15
                                    

Lala kesulitan berjalan karena kain yang melilit pinggangnya hingga semata kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lala kesulitan berjalan karena kain yang melilit pinggangnya hingga semata kaki. Tampilan Lala kali ini sungguh berbeda dari biasanya. Riasan yang lumayan tebal dan rambut penuh hairspray membuat Lala sedikit tidak nyaman. Ia terus-terusan memperhatikan wajahnya dari kamera ponsel. Setiap berkaca, Lala selalu kaget sendiri dengan wajahnya.

"Kamu dari tadi centil banget sih, Dek. Ngaca mulu." Komentar Rani yang berdiri di sebelah Lala.

Bram ikut menanggapi kelakuan anak bungsunya. "Udah cantik, kok. Nggak usah ngeliat wajah mulu, Dek."

Lala tak habis pikir dengan orangtuanya. Padahal hari ini Brian yang wisuda, namun riasan Lala bisa mengalahkan wisudawati yang ada di dalam. Rani yang mengusulkan Lala untuk ikut dirias. Menurutnya, Brian wisuda harus diselebrasikan secara totalitas. Lala tidak bisa menolak karena ada benarnya juga.

Rani sudah gregetan melihat Lala yang terus berkaca hingga diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya. Alhasil Rani dengan satu gerakan merebut ponsel Lala.

"Loh, HP Adek kenapa diambil?!" Protes Lala.

Rani mendekatkan diri ke Lala, "jangan ngaca terus. Diliatin tuh."

Lala tak peduli dan merebut kembali ponselnya dari sang ibu. "Nggak pede."

"Kenapa nggak pede? Cantik kok."

Suara seorang pria muncul begitu saja di antara mereka. Jelas suara itu bukanlah suara Bram, melainkan suara Surya yang tiba-tiba hadir di sana.

"Hallo Om, Tante."

Surya menyalami Rani dan Bram secara bergantian. Pria itu menggunakan batik berwarna dasar biru sama seperti beberapa orang. Surya hari ini menjadi panitia wisuda. Sedari tadi Lala memperhatikan Surya dari jauh. Ia sibuk kesana kemari dengan walkie talkie di tangannya.

Lala sempat menggerutu dalam hati ketika melihat Duta Kampus dengan rok sangat ketat mencari perhatian kepada Surya ketika upacara wisuda berlangsung. Entah itu mengajak mengobrol, tertawa manis yang dibuat-buat, hingga mengajak Surya untuk foto bersama. Lala dibuat iri sekaligus tak tahu diri.

"Oh, Nak Surya. Ganteng banget pake batik. Kayak mau lamaran." Celetuk Rani.

DEG.

Baik Lala dan Surya tersenyum garing menanggapi gurauan Rani. Seandainya Rani tahu, kata 'lamaran' merupakan kata yang sensitif antara Surya dan Lala mungkin ia tak akan seblak-blakan itu. Mereka saling pandang karena penasaran dengan respon yang diberikan. Namun beberapa detik kemudian mereka saling memalingkan wajah. Lala masih belum sepenuhnya melupakan perasaannya, begitupun dengan Surya.

Bram mengeluarkan ponselnya, mengarahkan ponsel tersebut kearah Lala dan Surya. "Adek sama Nak Surya kelihatan cocok hari ini. Ayo foto dulu."

Dari sana Lala tahu sifat memalukan Brian diturunkan oleh siapa.

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang