# Pasal Kesepuluh

410 66 12
                                    

"Dev, lo udah sampai?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dev, lo udah sampai?"

Lala terkejut ketika baru ke luar dari kamar mandi dan melintas ke depan kamar Brian. Ia baru saja selesai mandi dan disuguhkan oleh pemandangan Brian yang sedang berinteraksi dengan layar laptop. Senyum kakaknya itu merekah, ada malu yang disembunyikan di sana. Lala mencoba mengorek telinganya, siapa tahu ketika mandi telinganya kemasukan air dan membuat ia salah dengar.

"Yaampun, Devi. Lo nggak masuk angin apa pake baju begitu?"

Ternyata pendengaran Lala sama sekali tidak salah. Jelas sekali Brian memanggil nama Devi. Lala memicingkan mata, mencoba menengok layar laptop Brian dari kejauhan. Namun nihil, selain kamar yang gelap, Lala tidak bisa menjangkau pandangannya.

"Widih, lagi video call sama mantan, nih." Goda Lala.

Brian mendelik kearah Lala yang sudah berjalan masuk ke kamarnya. Masih dengan handuk yang melilit rambutnya, Lala tersenyum jahil kepada Brian. Kakaknya itu malas menanggapi dan kembali fokus kepada orang yang sedang dalam layar laptopnya.

"Lala, ya?" Suara Devi terdengar dari laptop Brian.

Lala dengan ketidak sopanannya ikut membaringkan tubuhnya di samping Brian. Benar saja, ada Devi di sana yang memakai tanktop berwarna ungu sambil menyeruput wedang jahe. Lala mengenali tempat itu. Ia pernah mengunjunginya bersama Wildan ketika Lala sempat berkelahi dengan Davin. Mengingat kejadian itu Lala malu sendiri.

"Apa sih Dek, ganggu aja?" Brian risih dengan kehadiran Lala. Ia mendorong tubuh adiknya dengan sebelah tangan. "Aduh maaf, ya. Ini anak kecil pake nimbrung segala."

Lala melawan, ia masih ingin tetap di sana. "Parah lo, Bang. Ngapain video call sama Kak Devi? Gue laporin Pak Surya, loh."

Lala belum mengetahui apa yang terjadi sehingga Brian hanya bisa diam tak membalas. Di ujung sana Devi tertawa, melihat perseteruan adik-kakak di hadapannya. Mendengar Devi tertawa, Lala malah membulatkan matanya. Bisa-bisanya gadis paling beruntung menurutnya menyepelekan kepercayaan Surya dan malah sibuk video call dengan Brian.

"Oh, iya. Dek Lala gue mau ngomong nih sama lo."

Lala memandang tak minat ke arah Devi dan malah mengeluarkan sindiran. "Duh, Kak Devi udah lama banget nggak manggil gue dengan iming-iming, Dek."

Brian yang mengetahui adiknya mempunyai dendam pribadi kepada Devi, langsung menegurnya. "Hei, yang sopan kalo ngomong."

Ketika berpacaran dengan Brian, Devi merupakan orang yang menyenangkan bagi Lala. Sering kirim makanan, menjadi tempat bertukar pikiran, bahkan mereka sering pergi ke salon bersama. Namun semenjak putus, Devi terlihat berbeda. Ketika Lala bertemu dengannya, Devi jarang menyapa. Ditambah lagi kedekatan Devi dengan Surya, menurut Lala Devi benar-benar menyebalkan.

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang