# Insting Lia

394 74 8
                                    

"Ya Tuhan, maafin banget gue ngacangin lo kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Tuhan, maafin banget gue ngacangin lo kemarin." Sesal Lia seraya menempelkan kedua telapak tangannya membentuk simbol maaf.

Lala dan Lia sedang melintasi koridor Fakultas Hukum yang dipenuhi dengan mahasiswa memakai stelan hitam putih. Hari ini merupakan hari terakhir mereka melaksanakan Ujian Tengah Semester. Lala tidak berniat untuk belajar lebih awal di Kampus sehingga ia janjian dengan Lia untuk masuk ke Fakultas bersama.

"Nggak apa-apa, Li. Gue juga ngerti kali." Lala menepuk-nepuk bahu Lia berusaha memberikan ketenangan.

"Tapi gue nggak habis pikir Kak Devi kok ngatain lo sampai segitunya. Lo punya masalah apa, nih? Kayak dendam banget." Jelas Lia mengenai pikirannya.

Lala baru menceritakan kejadian tempo hari kepada Lia dengan hati yang sedih. Ia masih merasa tidak percaya diri bahwa hidupnya mengganggu sosok Brian dalam bersosialisasi. Lala sempat izin kepada ibunya untuk pergi dan berangkat sendiri namun keinginan tersebut langsung ditolak mentah-mentah.

Ia menghembuskan nafasnya berat, "bukannya gue maksud ngadu ke lo ya, Li. Cuma menurut pendapat lo, apa bener gue gitu? Ganggu banget ya kayaknya gue?"

Lia memundurkan wajahnya. Ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lala. "Lo ngadu apa? Gue kan nggak punya power apa-apa buat ngadepin si Kak Devi."

"Ya, gue juga nggak minta dibela, sih."

Lia mengelus-elus dagunya seakan membuat gestur sedang berpikir. "Kalo masalah lo ganggu waktu Bang Brian menurut gue ngga, sih. Toh, kadang juga lo suka disuruh nunggu dijemput karena keperluan dia belum selesai, kan."

Lala mengangguk-angguk. Bukan hanya dalam taraf ukuran 'kadang', sih. Brian sering menyuruh Lala menunggu karena masih ada keperluan sehingga Lala harus menunggu. Adiknya itu tidak pernah merasa keberatan karena ia selalu ditemani Lia saat menunggu.

"Eh, tunggu." Lia tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Lala memiringkan kepala dan ikut menghentikan langkahnya. Wajah Lia terlihat serius karena berpikir. Lala penasaran dengan isi kepala sang influencer satu-satunya di Kampus.

"Kenapa?" Tanya Lala sambil berkacak pinggang.

"Gue kok tiba-tiba kepikiran.." Lia menggantungkan kata-katanya dan menatap Lala dalam-dalam. "Jangan-jangan itu curhatan Kak Devi sendiri."

"Hah?" Lala tidak mengerti dengan pendapat Lia.

"Aduh masa gitu aja lo nggak paham, sih? Percuma IPK lo gede persoalan kayak gini aja lo nggak ngerti!" Lia berani-beraninya menjitak kepala Lala. "Pas Kak Devi bilang gimana Bang Brian bisa punya pacar kalo antar-jemput lo mungkin sebenarnya dia yang keberatan akan hal itu dulu."

Lala ikut berpikir dengan pendapat Lia. Selama ini Brian tak pernah memberikan alasan pasti kenapa hubungan ia dan Devi usai. Yang pria itu katakan selalu saja dengan alasan berbeda visi misi. Apakah Brian memang menyembunyikan hal tersebut dari Lala karena ada sangkut paut dengannya?

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang