# Rahasia Wildan

380 61 28
                                    

"Hallo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo.."

Wildan yang sudah duduk manis di taman menyapa Lala yang baru hadir mengampirinya.

Pagi hari Wildan mengirimkan pesan kepada Lala bahwa dirinya akan berkunjung ke rumahnya. Ketika ditanya ada keperluan apa, Wildan tak menjawab. Sekarang pemuda tampan tersebut sudah melemparkan senyum kepada Lala dibawah sinar matahari yang meneranginya. Kalau saja Lala membawa kamera, momen tersebut bisa di potret untuk diperjual belikan kepada Paguyuban Calon Istri Wildan.

"Ada apa? Tumbenan lo nyamperin gue." Tanya Lala yang kini duduk di samping Wildan.

"Lo apa kabar, La?" Tanya Wildan. "Gue jarang liat lo di Kampus."

Karena kegiatan belajar yang sudah selesai dan latihan simulasi sidang diliburkan karena menyambut Ujian Akhir Semester, Lala tak punya alasan lagi untuk ke Kampus. Kecuali mahasiswa lain yang belum menyerahkan tugas sebagai syarat guna tiket masuk mereka untuk melakukan ujian. Semua sudah Lala lakukan, Wildan dan Lia belum. Maka dari itu Wildan dan Lia masih sering mengunjungi Kampus untuk menyerahkan tugas mereka kepada beberapa dosen.

"Ada aja sih gue di rumah." Lala memandang Wildan yang tak percaya dengan apa yang dikatakan olehnya. "Ya Tuhan, gue memang bener di rumah. Lo pikir gue kemana?"

Wildan tertawa dibuatnya akibat kepanikan Lala. Hanya dipandang olehnya, gadis itu sudah panik. Padahal Wildan hanya berniat menggodanya. "Oke, gue percaya."

Wildan dan Lala terdiam untuk beberapa saat. Mereka memang dekat namun bukan berarti mereka 'sedekat' itu. Biasanya ada figur Davin dan Lia yang membuat suasana semakin seru. Ralat, hanya Lia yang membuat suasana semakin seru, Davin hanya mengikuti mereka kemanapun. Untuk mengobrol berdua saja Wildan dan Lala begitu canggung.

Momen terakhir Wildan dan Lala mengobrol berdua ketika Davin dan Lala bertengkar di jalanan Malioboro. Mengingat hal itu saja Lala sudah malu, apalagi harus membahas ulang hal tersebut dengan Wildan. Lala lebih baik kabur saja ketimbang membicarakan kebodohan yang telah terjadi. Lagipula, kapan Lala mendapatkan momen yang normal-normal saja ketika bersama Davin?

"Lo diutus sama Davin atau Lia nih buat datang kesini?" Lala memastikan siapa orang dibalik kedatangan Wildan kemari.

Wildan tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lala, "sejujurnya mereka berdua. Tapi gue nggak menyangka lo bisa nebak gitu aja."

Lala menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Dalam rangka apa mereka suruh lo? Lagian lo mau aja disuruh-suruh."

Wildan mulai bercerita alasan kedatangannya. Lia begitu sibuk dengan jadwal pemotretan dengan Jafni untuk endorsement. Padahal dirinya sangat ingin menemani sahabatnya yang sedang bersedih. Lala mengabari soal pertunangan Devi dan Surya melalui pesan. Lia langsung menelfon dan hari itu juga Lala menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Surya. Lia berjanji, besok ia akan mengunjungi Lala.

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang