# ASAP

389 68 8
                                    

Sudah dua jam Davin merebahkan tubuhnya di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua jam Davin merebahkan tubuhnya di atas kasur. Padahal pria itu sudah sedari tadi terbangun dari tidurnya. Tubuhnya begitu malas untuk bangkit dan beraktivitas. Untuk usianya sekarang, Davin terlalu cepat untuk merasakan gampang kelelahan. 

Ia menatap layar ponsel yang dipenuhi dengan foto profil ruang pesan dari seorang Lala. Lima menit ia memandangi foto profil tersebut. Menit selanjutnya ia memukul kepalanya sendiri, baru sadar dengan apa yang ia lakukan. Tidak, ia meyakinkan diri sendiri bahwa tidak terkesima dengan foto profil milik Lala. 

Davin menutup foto profil tersebut dan beralih ke ruang pesan milik dirinya dan Lala. Berbagai topik pembahasan muncul di ruang pesan tersebut. Dari mulai perdebatan mengenai tugas, hingga komentar Davin mengenai postingan Lala yang menurutnya alay. Davin baru menyadari bahwa intensitas pesan dengan Lala sangat tinggi. Hampir setiap waktu mereka saling bertukar pesan. Terdengar manis memang, namun jika sudah membaca isinya mungkin 'kucing dan anjing' merupakan perumpamaan yang pas. 

Davin akhirnya mengetikan sesuatu di dalam kolom pesan yang telah disediakan. Ketika selesai mengetikan pesannya, Davin kembali membaca pesannya sendiri. Beberapa detik kemudian ia bergidik geli dan menghapus pesan tersebut. Hal itu ia lakukan beberapa kali hingga menemukan kata-kata yang pas. 

Hai, Lala (delete) 
Oi (delete) 
Udah bangun? (delete) 

Lagi apa lo?

Send. 

Akhirnya tiga kata yang sudah ia yakinkan, Davin kirim kepada Lala. Pria itu terus memandangi ponselnya selama lima menit. Tidak ada balasan dari Lala dari ujung sana. Entah sejak kapan Davin mempunyai sifat tidak sabaran. 

"Jangan bilang tuh anak belum bangun?" Davin bermonolog mengenai Lala. 

Akhirnya Davin membuka aplikasi yang menghubungkannya dengan cctv yang terpasang di kamar Lala. Bukan bermaksud mengintip pikirnya, ia hanya ingin memastikan Lala dan teman sekamarnya itu baik-baik saja. Padahal rasa penasarannya yang membuat Davin melakukan hal itu. 

Dalam ponselnya, tampak kamar Lala yang sudah di rapihkan. Namun baik sang pemilik kamar atau teman sekamarnya tidak nampak dalam layar. Davin menduga mungkin keduanya sedang sarapan di lantai bawah, meski sarapan untuk jam yang sudah menunjukan pukul sebelas terhitung sangat terlambat. 

Davin memundurkan waktu rekam dari aplikasi tersebut. Dalam waktu satu jam yang lalu Lala terlihat sedang bersiap-siap dan meninggalkan kamarnya. Pakaiannya tidak terlalu rapi namun Davin yakini gadis itu akan pergi ke suatu tempat. Pria itu kembali memajukan durasi rekam dalam aplikasi tersebut, berniat memastikan apakah Lala sudah kembali atau belum. 

Seorang pria nampak di layar teserbut. Mengendap-endap masuk ke kamar Lala membuat Davin yang melihatnya langsung bangkit dari kasur. Ia tidak bisa melihat wajah sang pria karena tertutup dengan hoodie. Pria tersebut meraba beberapa barang di kamar Lala sebelum akhirnya ia membungkuk, masuk ke ruang yang ada di bawah tempat tidur. 

Pasal Surya | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang