Baby Moon 22 - Mrs. Angry Bird

1.1K 148 45
                                    

Gangtae memakai tasnya.

Ia berdiri dan mengumpulkan lembar kuisnya ke hadapan dosen yang cukup terkejut karena ada 30 soal dan baru sekitar 30 menit kuis digelar, yang artinya Gangtae hanya butuh 1 menit untuk 1 soal.

Ia bukannya pintar, ia mengerjakan kuisnya dengan buru-buru sebab tak bisa tenang dan terus memikirkan Moon Young yang sedang bermain petak umpet dengan Sangtae.

Memang konyol!

Sungguh konyol!

Amat konyol!

Begitu sampai di luar ruangan kelas, ia segera menelepon kakaknya kembali untuk memastikan keadaan Moon Young.

Bisa-bisanya istrinya itu bermain petak umpet padahal sedang hamil besar.

Memang gila!

Sinting!

Tak waras!

Sialan, Gangtae dibuatnya senam jantung lagi.

"Halo Hyung? Bagaimana? Moon Young dimana? Sudah ketemu?"

"Gang... Gangtae! Moon Young curang! Dia cu... curang!"

"Curang? Kenapa?"

"Di... dia bersembunyi di lantai atas... atas! Padahal kau melarangnya naik-naik tangga! Tapi dia... dia curang! Curang! Aku tidak mau bermain dengannya lagi!"

"Eh? Dia naik-naik tangga? Lalu sekarang dia dimana?"

"Dia... dia pergi ke kampusmu!"

"KE KAMPUSKU???"
.
.
.

Gangtae berusaha menghubungi Moon Young tapi tak diangkat.

Handphone Moon Young rupanya ketinggalan di taksi saat ia buru-buru turun.

Kini Gangtae hanya bisa mondar-mandir mengelilingi kampus demi mencari keberadaan istrinya.

Sementara itu Moon Young yang sadar handphonenya hilang langsung memaki-maki dan mendengus kesal sendiri.

Ia tak tahu dimana Gangtae berada. Ia hanya tahu suaminya mahasiswa jurusan psikologi yang pastinya berasa di gedung fakultas psikologi.

Namun masalahnya, fakultas ini sangat besar dan luas.

Ada banyak ruangan kelas di dalamnya.

Melihatnya saja, membuat Moon Young merasa capek duluan.

Bagaimana... bagaimana caranya ia menemukan suaminya???

Moon Young berjalan menyusuri lorong di lantai 1 gedung fakultas psikologi yang bergabung dengan gedung fakultas kedokteran.

Ia mengintip tiap ruang kelas dan mencari-cari suaminya tapi tak ada.

30 menit berlalu dan Moon Young mulai kesal.

Ia lelah dan jadi emosi sendiri.

Bayinya masih menendang-nendang dan itu satu-satunya hal yang membuatnya tak menyerah untuk mencari keberadaan Gangtae.

Ia ingin memberitahu suaminya.

Ia ingin melihat ekspresinya saat merasakan tendangan bayi mereka.

Moon Young yakin, Gangtae akan berkaca-kaca bahkan menangis. Ia hapal betul sifat suaminya yang mudah tersentuh.

Moon Young duduk di salah satu kursi di aula sambil memijit-mijit kakinya yang kelelahan.

5 orang mahasiswa lewat di dekatnya sambil mengangkat sebuah meja. Salah satu dari mereka mengeluarkan beberapa spanduk dan sebuah pengeras suara dari dalam tasnya.

It is Okay to not be Okay 'Season 2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang