1

29.5K 656 73
                                    

Ko Moon Young dan Moon Gang Tae tak pernah mengira jika hidup akan berputar sedrastis ini.

Seperti membalik sisi koin yang lain, mereka baru menyadari jika manusia bisa menunjukkan sisi dirinya yang lain tanpa perlu kehilangan jati diri.

Setahun yang lalu, siapa yang menduga jika Moon Gang Tae, pemuda pendiam, tak banyak omong dan selalu terlihat menyedihkan itu akan tertawa lebar dalam sebuah mobil kemah, ia bahkan berteriak, bernyanyi dan membanyol dengan jayus sesekali di samping seorang wanita yang setahun yang lalu pun masih dijuluki orang-orang sebagai calon perawan tua.

Kalian mengenal wanita itu dengan baik. Ia yang membenci manusia, membenci keluarganya, membenci dirinya sendiri dan membenci kehidupan.

Ia si kuper yang dulu berbelanja ke swalayan saja tak pernah, kini bisa memilih mana sayuran yang baik dan makanan dengan tanggal kadawarsa paling lama di swalayan.

Hidup adalah tentang kejutan dan kata seorang bijak,

"Jika kau terlalu takut untuk menerima kejutan, maka sebaiknya sumbangkan jantungmu untuk orang lain,"

Kalimat bijak yang aneh?
Mungkin beberapa orang bijak memang terkenal aneh.

Kita kembali ke pasangan muda yang kini sedang sibuk memilih telur di salah satu sudut swalayan sebuah kota kecil yang tak mereka tahu namanya.

Ya, kalian masih ingat bukan jika mereka berpergian tanpa tujuan.

"Dua saja!" kata Gangtae sambil meletakkan kembali 3 lusin telur ke rak. Mendengar itu Moon Young melotot kesal dan mengambil kembali telur yang dikembalikan Gangtae.

"Tapi ini beli tiga dapat lima! Bukankah aku sudah seperti seorang istri yang hemat dan pengertian?" cerocos Ko Moon Young dengan gaya sok tahu.

Gangtae menggeleng dan meletakkan kembali telur-telur pilihan Ko Moon Young ke rak.

"HYAAA!!! teriak Ko Moon Young bar-bar hingga seluruh orang di bloknya belanja menoleh kaget, seorang nenek tua bahkan sampai mengurut dadanya. (Emang dasar Ko Moon Young kurang ajar! Haha)

Merasa malu, Gangtae segera menyeret Moon Young pergi tanpa menyadari jika kekasihnya itu kembali meletakkan 3 lusin telur ke dalam troli mereka.

"Kau tahu trik penjual? Telur-telur itu mungkin akan membusuk dalam seminggu, karena itu mereka menjualnya murah.
Kita hanya berdua, siapa yang sanggup menghabiskan enam puluh telur dalam seminggu?" bisik Gangtae.

"Siapa bilang kita hanya berdua?" lirik Moon Young, ia mengelus perutnya dengan tampang sok misterius.
Melihatnya Gangtae seketika mendelik, "Apa kau?" ia terbata.

Belum sempat Moon Young menjawab, Gangtae sudah menunduk dan menempelkan telinganya ke perut Moon Young.

"Benarkah?" tatapnya penasaran.

Ia tak peduli pada orang-orang yang berlalu-lalang dan memandang heran.

"Benarkah apa?" Moon Young menatap bingung.

"Kita tidak berdua! Kau hamil?"

"Ha? HAMIL? TIDAK!" teriak Moon Young hingga membuat semua orang menoleh sekali lagi. Si nenek tua mengurut dadanya lagi. (Aduh! Ko Moon Young!!!)

"Ti...tidak?" Gangtae menatap kaget campur tak mengerti. Ia buru-buru mengangkat kepalanya.

 Ia buru-buru mengangkat kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It is Okay to not be Okay 'Season 2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang