Gangtae sudah mendidih dan bersiap menanyai istrinya soal foto-foto gila yang tersebar dan saat ini sedang menghebohkan internet, namun langkahnya terhenti di depan pintu.
Mendadak semua amarahnya runtuh saat melihat Moon Young sedang tertawa-tawa bersama Cimol di dekat kolam lele.
Mereka tampak gembira, wajah Moon Young pun tak selayu kemarin. Di sisi Cimol, ia jadi lebih berwarna, lebih ceria.
Moon Young menciumi perut gembul dan ketiak anaknya, membuat Cimol tergelak kegelian. Suara tawanya yang renyah membuat Gangtae ikut tertawa.
"Sudah bangun?" tanya Moon Young kaget.
Ia mendongak karena mendengar tawa suaminya."Hmm!" Gangtae mengangguk. Ia mendekat lalu duduk di samping mereka.
"Yayayayah...." Cimol memanggilnya.
"Iya Sayang... anak yayah sedang apa? Main sama mama ya?" Gangtae memegang tangannya yang gendut dan menggendongnya.
Bobot anaknya ternyata lumayan juga.
Padahal, sepertinya baru kemarin ia bayi mungil di ruang ruang perawatan, namun kini sudah bisa berteriak mama yayah bahkan makan biskuit sendiri.
Moon Young diam, merasa agak canggung, begitu pun Gangtae. Pencair suasana mereka hanya Cimol.
"Yayah... yayah...." Cimol menunjuk-nunjuk ke hutan. Seperti biasa, ia minta jalan-jalan.
"Yayah sedang sakit Mol! Di sini saja ya!" bujuk Moon Young tapi anaknya tak mau mendengar.
Ia mulai menggeliat-geliat rewel.
"Iya... iya Sayang! Ke hutan ya? Ayo!" Gangtae bangun dari duduknya.
Moon Young menatap cemas. Ia paham kondisi suaminya.
Gangtae memberi kode jika ia baik-baik saja.
Karena tak tega, Moon Young ikut menemani. Ia memegangi lengan suaminya agar tak oleng.
Keduanya bertatapan canggung untuk sesaat, sebelum memalingkan wajah dengan agak salah tingkah.
"Yayayah... mamama... om upai... om upai!" Cimol menunjuk seekor tupai yang berlari di atas dahan.
Gangtae jadi tergelak, Moon Young juga. Mereka kembali saling pandang tanpa sengaja dan lagi-lagi salah tingkah sendiri.
"Yayayah... om upai... om upai...." Cimol merengek ingin menangkap tupai itu.
"Kita kesana ya! Cari om rusa ya!" Gangtae mengalihkan perhatian anaknya.
Mereka berjalan ke sisi lain hutan. Gangtae berjalan pelan, karena selain kepalanya masih agak pusing, Moon Young juga tak bisa berjalan cepat.
Sepasang suami istri itu tampak serasi, hingga mungkin tak ada yang menyangka hubungan keduanya sedang tak baik-baik saja.
"Yayah... yayah...." Cimol menunjuk rimbunnya bunga kali ini. Ia mendongak-dongak sambil merajuk meminta yayahnya memetik bunga-bunga itu.
"Iya... sabar dong Nak! Kamu seperti mama saja, eh...." Gangtae sadar sudah salah ucap. Ia melirik Moon Young yang langsung mendelik sewot.
"Imol mau ambil yang mana?" Gangtae buru-buru mengajak anaknya memetik bunga, sebelum terjadi huru-hara.
Sementara itu Moon Young beristirahat di atas sebuah batu besar.
Wanita itu meluruskan kakinya, menyandarkan punggungnya ke batang pohon seraya memejamkan mata dan mengelus pelan perutnya.
Dihidunya aroma hutan yang begitu sejuk menentramkan.
Begitu ia membuka mata, Gangtae dan Cimol sudah ada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It is Okay to not be Okay 'Season 2'
Fanfiction❤ HIGHEST RANK ❤ 🏅1 #Kimsoohyun / 2,38 ribu cerita. (20/06/21) 🏅3 #funny / 5,06 ribu cerita. 🏅3 #Korean / 4,16 ribu cerita. 🏅67 #Fanfiction / 134 ribu cerita. 🏅16 #hati / 18 ribu cerita. Follow me on IG : @metha.alana // @penghunikastil.moon N...