It is Okay to not be Okay 'Season 2'

42

Terimakasih sudah

Mampir ke cerita ini 💜

Selamat membaca wahai

para kesayangan ❤

Semoga chapter ini cukup

membasuh dahaga kalian

akan #hyunji 😊

Jangan lupa bubuhkan

🌟

"Everybody be happy,

happy happy!"

🦋🦋🦋

Sangtae menatap polos dan agak kebingungan melihat reaksi kedua adiknya. Ketiganya duduk di ruang makan, menunggu wanita yang diakui Sangtae sebagai teman itu berganti baju.

"Oppa! Kau sudah jadi orang dewasa ya sekarang!" Moon Young tersenyum penuh arti.

"A... aku... aku memang orang dewasa! Orang dewasa Ko Moon Young!" jawab Sangtae.

"Bagus Oppa! Aku bangga padamu!" puji Moon Young yang disambut lirikan geram Gangtae.

"Kenapa? Sangtae oppa juga membutuhkan cinta! Dia pria dewasa! Benarkan Oppa?" Moon Young tersenyum.

"Cin... cinta?" Sangtae mendongak tak paham.

"Hyung! Bukankah dia wanita yang mengajakmu bicara di foofcourt dulu? Dimana kau mengenalnya? Kenapa dia hanya memakai handuk di dalam kamarmu? Apa yang kalian lakukan?!? Bagaimana jika ia orang jahat? Kenapa kau mengundangnya kemari saat sendirian???" tanya Gangtae tak sabaran.

"E... e...." Sangtae tentu saja bingung karena diberondong pertanyaan sebanyak itu.

"Sabar! Hitung sampai tiga! Sangtae Oppa akan menjelaskannya pelan-pelan! Bukan begitu Oppa?" Moon Young mengedipkan matanya pada Sangtae yang menoleh ke kanan dan kiri dengan bingung.

"Tunggu! Wajahmu kenapa Hyung???" Gangtae baru menyadari jika ada lebam dan lecet di sana.

"E...." Sangtae semakin bingung untuk menjawab yang mana, pertanyaan Gangtae terlalu panjang seperti rel kereta.

"Hmm... Permisi.... perkenalkan nama saya Oh Hana! Hmm...." si wanita berhanduk telah kembali, kini ia berpakaian lengkap.

Ia berdiri canggung di ujung ruang makan.

"E... si... silahkan duduk!" kata Gangtae terbata. Ia tak enak sendiri. Wanita itu pasti mendengar ucapannya.

Hana duduk di samping Sangtae.

Ia tersenyum kikuk namun sopan pada Gangtae dan Ko Moon Young.

"Hmm... maaf karena telah mengagetkan kalian pagi ini. Jadi...."

Dan Hana pun membantu Sangtae untuk menyudahi kesalahpahaman mereka dengan menceritakan semuanya, mulai dari alasannya menginap (ya, ia menginap!), menumpang mandi hingga kenapa Sangtae ada bersamanya di dalam kamar.

Dan oh ya, satu lagi!

Perihal lebam di wajah Sangtae.

Kalian siap mendengarnya?

Jadi, semuanya dimulai saat hujan. Saat Sangtae kembali bertemu Hana yang bekerja paruh waktu sebagai kasir minimarket. Saat 2 orang siswa SMA memaksa Hana untuk menjual rokok pada mereka.