SPECIAL CHAPTER - D Word (9)

843 116 31
                                    

Seorang wanita berjalan keluar lift dengan tas kecil dan kacamata hitamnya. Bajunya super modis dan tak biasa. Tatapannya angkuh nan dingin.

Ialah Ko Moon Young.

Langkah kakinya terhenti di depan salah satu ruangan dalam sebuah gedung perkantoran.

Ini alamat yang diberikan oleh pak Lee, tapi kenapa papan nama di depan pintunya bukan pengacara tapi....

Gangtae keluar dari lift di belakang Moon Young dengan agak terpincang-pincang.

Ia baru selamat dari sebuah kecelakaan dan sebenarnya harus dirawat di rumah sakit, tapi pesan pak Lee semalam tak sanggup ia abaikan.

Ia mau berbaikan dengan istrinya.

Ia ingin menemuinya.

Moon Young menoleh dan bertatapanlah mereka.

Moon Young jelas kaget, ia tak menduga akan bertemu suaminya di sini.

Belum sempat ia mencerna apa yang terjadi, ruangan di hadapan mereka terbuka.

Seorang wanita berkacamata tersenyum ramah seolah telah menantikan kedatangan pasangan suami istri kesayangan kita ini.

Usianya mungkin 50 tahunan dan ia terlihat profesional.

Namanya Jang Geum Hwa, seorang konsultan pernikahan yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun.

"Dasar tua bangka keparat! Dia menipuku!" umpat Moon Young marah.

Ia hendak pergi namun Gangtae buru-buru menahan lengannya.

"Kau sungguh ingin bercerai dariku?" tanyanya nanar.

Moon Young terdiam.

Hatinya bergetar demi mendengar kata perceraian.

Sejujurnya, hingga detik ini ia masih ragu.

"Kenapa kau begitu kejam Ko Moon Young?"

"Kejam? Aiissshh...." Moon Young tergelak sarkastik.

"Justru aku sangat murah hati padamu! Bukankah kau jenuh dengan pernikahan kita? Perceraian kita akan menyenangkan untukmu! Kau bisa bebas bermain bowling dengan teman-temanmu! Minum-minum dan karaoke bersama mereka!" sindir Moon Young tajam.

Gangtae bingung harus menjawab apa.

Sudah ia duga, Moon Young melihat postingannya soal bowling itu.

Sudah ia duga, Moon Young melihat postingannya soal bowling itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur saja, ia hanya pura-pura bahagia.

"Hmm... Hmmm... mari silahkan masuk!" Geum Hwa menyela dengan gaya bijak seorang ibu.

Ia tak mau kedua kliennya bertengkar di depan pintu.

"Kalian bisa meluapkan semuanya di dalam! Kalau perlu saya akan sediakan pisau atau palu agar suasana lebih meriah! Bagaimana?" candanya.

It is Okay to not be Okay 'Season 2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang