Pagi itu di ruangan kantor barunya, Pak Lee memeriksa grafik penjualan buku dongeng terbaru Ko Moon Young yang meroket dan menjadi fenomena di dunia kepenulisan.
Kesuksesannya bangkit luar biasa setelah skandal besar dan kekacauan di masa lalu.
Pria itu tengah terbahak kegirangan saat pintu ruangannya mendadak terbuka.
Juri!
Seketika Pak Lee menutup mulutnya dan bersikap sok cool ala presdir sebuah perusahaan besar yang penuh wibawa.
"Ah! Juri-ah!" pak Lee berdiri menyambutnya.
Mereka sudah berpacaran jadi pak Lee menyapanya dengan lebih akrab.
"Kau sepertinya sedang sangat bahagia? Tawamu terdengar keras ke luar!" kata Juri dengan tawa kecil.
"Ah! Benarkah? Hehe...." pak Lee menunduk malu dan mengajak Juri duduk di sofa tamu.
"Ada apa?" tanyanya dengan mata berbinar kasmaran.
"Ibuku membuat ini dan kurasa kau akan menyukainya!" Juri meletakkan sekotak makanan ke atas meja.
"Wah! Ibumu memang sangat perhatian! Suamimu nanti pasti sangat beruntung karena makan enak setiap hari!" kata pak Lee yang disambut senyuman sok malu-malu kucing keduanya.
"Eh tunggu sebentar! Ada sesuatu di rambutmu!" Pak Lee menjulurkan tangannya untuk mengambil kotoran kecil di rambut Juri.
Keduanya saling pandang dan pak Lee mendekat perlahan.
Ekspresi keduanya menegang, karena belum pernah berjarak sedekat ini.
Juri menutup mata dan mencondongkan wajahnya, bersiap menerima 'jenjang selanjutnya' dalam hubungan mereka - sebuah ciuman.
Mulut pak Lee sudah monyong-monyong dan sedikit lagi sampai tujuan, sayangnya pintu mendadak terbuka.
Seungjae muncul di ambangnya.
Kontan saja pemilik salah satu perusahaan penerbitan paling terkenal di Korea Selatan itu kelabakan, ia kaget tak karuan dan terjatuh ke lantai.
Juri yang ikut tersentak kaget langsung menunduk malu.
"Eh...." Seungjae memasang wajah sok polos yang lebih ke arah tolol.
"Hyaaaaa!!! Kau tidak bisa mengetuk dulu???" teriak pak Lee kesal, ia merangkak kembali ke atas kursi.
Juri menahan tawa. Ada semburat merah di pipinya.
"Eh, maaf!" Seungjae menutup pintu dengan cepat.
Pak Lee tersenyum pada Juri dan hendak melanjutkan romansa mereka namun suara ketukan pintu kembali menyela, dilanjutkan oleh wajah Seungjae yang lagi-lagi muncul dengan tatapan tolol tak berdosa.
"Hyaaaaa!!!"
"Saya sudah mengetuknya barusan," katanya membuat pak Lee geram sendiri dan kehabisan kata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.