"Terimakasih!" Hwan menerima secangkir teh hangat dari Gangtae.
Keduanya duduk berhadapan di meja makan. Suasana agak canggung, mengingat terakhir kali mereka bertemu, Gangtae yang cemburu, mengacaukan desa dan kabur bersama Moon Young.
Hening.
"Silahkan diminum!" Gangtae mencoba mencairkan suasana.
Hwan tersenyum sopan dan meminumnya perlahan.
"Kau sangat keren!" puji Moon Young.
Sejak tadi, ia rupanya memandangi anak kepala desa itu.
Dan tentu saja, pujian Ko Moon Young malah membuat Hwan tersedak dan Gangtae melirik sewot.
Beraninya Moon Young memuji pria lain di hadapannya, pikir Gangtae.
"Kenapa? Bukankah dia keren? Mau jauh-jauh datang kemari bahkan kehujanan demi Nara," kata Moon Young santai pada Gangtae yang mau tak mau langsung tersenyum demi menutupi kecemburuannya.
Hwan pun begitu, ia ikut tersenyum demi menutupi kecanggungan yang tiba-tiba menjelaga di sekitar mereka.
Suasana jadi semakin tak nyaman dan daripada berlarut-larut seperti ini, Hwan memutuskan untuk mengatakan sesuatu;
"Hmm... sebelumnya saya ingin minta maaf atas kejadian saat itu. Saya tidak tahu bahwa...."
"Ah, soal itu, saya yang harusnya minta maaf karena terlalu berlebihan. Kita berdua adalah korban. Kita sudah dimanfaatkan. Hehehe...." sela Gangtae.
Keduanya tersenyum, sama-sama menertawakan kebodohan masing-masing.
Suasana menjadi lebih cair atau setidaknya tak secanggung tadi.
Sementara itu, di samping Gangtae, Moon Young merengut sewot karena mendengar kata 'korban' dan 'dimanfaatkan'
Hyaaaa!!!
Ia melirik Gangtae dengan ekspresi tak terima namun jangankan ditanggapi, dipedulikan saja tidak.
Aiiisssh!!!
Pria itu malah asyik berbasa-basi dengan Hwan.
"Silahkan! Silahkan diminum lagi!" seru Gangtae.
"Iya. Hehe...." Hwan menyeruput tehnya.
"Eh, Anda sudah makan malam?"
"Kebetulan sudah tadi di jalan,"
"Hmmm...." Gangtae manggut-manggut.
"Naik apa kemari?"
"Motor."
"Oh! Pasti sangat melelahkan! Apalagi tempat ini cukup sulit dijangkau. Tidak tersesatkan?"
"Sepuluh kali. Hehehe...." Hwan menggaruk belakang kepalanya.
"Hehehe... hmm... karena sudah malam, sebaiknya menginap saja! Kami punya banyak kamar kosong," Gangtae berubah ramah.
"Iya. Hehe... rencananya juga begitu. Hmm...sebelumnya, sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan,"
"Ya?"
Dan Hwan menceritakan semuanya.
Tentang kedatangan Hyojoo ke rumahnya setelah kekacauan di pesta panen raya. Sayangnya sore itu, ia tak ada di rumah dan hanya mendengarnya dari cerita tetangga.
Kata mereka, Hyojoo terlihat sedih dan ingin meminta bantuan, namun ayah Hwan mengusirnya.
Memintanya menjauhi anaknya.
Malamnya secara diam-diam, Hwan pergi ke rumah Hyojoo untuk mencari tahu apa yang terjadi, namun wanita itu tak ada di rumah.
Ia pergi entah kemana.
![](https://img.wattpad.com/cover/234754038-288-k468800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
It is Okay to not be Okay 'Season 2'
Fanfic❤ HIGHEST RANK ❤ 🏅1 #Kimsoohyun / 2,38 ribu cerita. (20/06/21) 🏅3 #funny / 5,06 ribu cerita. 🏅3 #Korean / 4,16 ribu cerita. 🏅67 #Fanfiction / 134 ribu cerita. 🏅16 #hati / 18 ribu cerita. Follow me on IG : @metha.alana // @penghunikastil.moon N...