SPECIAL CHAPTER - D WORD (END)

1.2K 117 21
                                    

Bibir dan tangan Gangtae kini bergerilya ke bawah, ke atas buah dada Moon Young yang sintal dan penuh karena menyusui anak mereka.

Desah napasnya mulai menggaung keluar pola.

Apakah?

Apakah mereka akhirnya bisa....

Moon Young tak berani menerka-nerka, bahkan untuk sekedar berharap, ia takut.

Ia hanya mau mengikuti sejauh mana permainan suaminya akan bermuara, sebab ia tahu, masih ada masalah di bawah sana.

Gangtae mungkin masih tak mau membangunkan monsternya.

Ada trauma pada jiwanya sebagai seorang suami dan ayah.

"Gangtae ah...."

"Mmm...."

"Apa monst...."

"Sedang kucoba... dan jika... mmm... masih tak bisa... setidaknya... mmm.... mmm... izinkan aku melayanimu... memanja... mmm... kanmu...."

"Aaaaahhh...." Moon Young melenguh saat Gangtae memainkan puting sebelah kanannya dengan lidah.

Tubuhnya meliuk dalam kenikmatan tak terduga.

"Siksa aku, Moon Gang... tae... aaah... siksa... aku...." desah Moon Young pasrah.

Gangtae tersenyum licik dan mendorong tubuhnya ke atas meja dapur yang kosong.

Mereka benar-benar lupa dengan rencana minum teh.

Moon Young menyingkirkan alat pembuat tehnya dengan serampangan, beruntung tak ada yang jatuh atau anak mereka mungkin akan terbangun.

Gangtae menyingkap gaun tidur istrinya, satu tangannya merayap masuk ke balik lipatan celana dalamnya.

Moon Young kembali melenguh.

Sekujur tubuhnya menegang.

Ada gelitik berahi di bawah sana.

Jantungnya terpompa-pompa.

"Gang... tae... ah... mmmm...."

Moon Young mencengkeram punggung suaminya.

Gangtae menaikkan kedua kaki Moon Young ke atas bahunya dan fokus memainkan jemarinya, sementara kepalanya merunduk dan mencumbui bukit indah sang istri.

Moon Young tak dapat berkutik.

Ia biarkan jemari Gangtae menjajah lorong rahimnya, membakar gairahnya, menyemai hasratnya.

Suaminya itu membenamkan beberapa jarinya ke dalam sana, menggeseknya maju dan mundur, menyiksanya dalam kenikmatan tak terkira.

Bagi Gangtae, monsternya mungkin layu, tapi bukan berarti ia tak bisa memuaskan istrinya, tak bisa membuatnya tetap bahagia, tak bisa memberinya seks yang membara.

Jari-jarinya akan selalu siap siaga, teracung keras meski tak bisa membesar dan memberikan benih-benih kehidupan ke dalam rahimnya.

Setidaknya, jika ia tidak bisa bercinta, ia tetap dapat membuat Moon Young merasa dicintai.

"Gangtae ah... aaaaahhh... bajingan... kepa... raaaaatttt!!!" Moon Young meletar lalu jatuh dalam pelukannya dengan napas kembang-kempis dan bibir tersenyum puas.

🦋🦋🦋

Kini keduanya berbaring di atas ranjang, di bawah hangatnya selimut tebal sambil berpelukan.

Gangtae mengusap-usap kepala istrinya sambil bernyanyi pelan.

Ia sudah berjanji untuk menyembuhkan Moon Young dari insomnianya.

It is Okay to not be Okay 'Season 2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang