3

10.6K 599 69
                                    

"Seingatku kau bilang tak mau punya anak dulu?” goda Gangtae di samping tubuh polos Ko Moon Young yang tersembunyi dalam pelukannya, di balik selimut bercorak biru muda.

Mereka berbaring berdua dalam keremangan mobil kemah yang menepi di dekat sungai dan persawahan.

Gerimis menjala malam dan membuat udara menjadi cukup dingin.

Satu jam lalu, Gangtae memutuskan untuk memarkir mobilnya.

Kabut menghalangi jarak pandang dan lebih bijak untuk beristirahat lebih awal.

“Kau menghasilkan uang hari ini dan bukan pengangguran lagi, jadi aku mempertimbangkannya kembali,” Moon Young bergelayut manja dalam pelukannya.

Gangtae tersenyum dan menekan hidung mancung Ko Moon Young yang setinggi perosotan Dufan dengan hidungnya.

“Dasar munafik!” Ia meledek Ko Moon Young dengan ledekan yang dulu sering dilontarkannya padanya.

"Kau menulariku! Ternyata munafik itu menular, "

"Kapan aku munafik?"

"Ingat kalimat ini? "Tidak semua orang bisa menjadi ibu!""
Ko Moon Young meniru gaya bicara Gangtae dahulu kala.

"Tapi, setiap malam kau....” Ko Moon Young memainkan telunjuknya di atas dada bidang Gangtae dan menggigit ujung bibirnya dengan tatapan menggoda.

” Ko Moon Young memainkan telunjuknya di atas dada bidang Gangtae dan menggigit ujung bibirnya dengan tatapan menggoda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Memberikan calon anak-anakmu," bisiknya.

Gangtae merinding dibuatnya.

Ia tak tahan lagi, wanita gila ini benar-benar membuatnya gila dan mereka akan kembali menggila malam ini, besok malam dan malam-malam berikutnya.

~oOo~

Moon Young melipat smartphonenya dan melemparkannya begitu saja ke atas tikar.

Ia duduk santai di bawah pohon sembari menikmati semilir angin sepoi-sepoi.

"Kenapa?" tanya Gangtae yang datang dari belakang sambil membawa sepasang semangka yang baru dibelahnya.

Ia meletakkan setengah di depannya dan setengahnya di depan Moon Young yang nampak tak bersemangat.

"Wanita itu dipindahkan ke rumah sakit jiwa khusus. Pengadilan menyatakannya sakit mental. Psikopat!”

Gangtae diam, ia tahu setiap kali pengacara menghubungi perkembangan kasus ibunya, Ko Moon Young menjadi badmood.

"Kau tahu? Belakangan aku baru tahu jika paman dari wanita itu,” Ko Moon Young masih tak sudi memanggilnya ibu.

"Ternyata mengidap gangguan jiwa juga. Kau benar, tidak semua orang bisa menjadi ibu. Aku tak mau menurunkan penyakit gila ini pada siapapun,”

Mendengarnya Gangtae segera mendekat, ia membelai kepala Moon Young dengan lembut dan penuh perhatian.

"Dengar, jiwa manusia tidak terbentuk dari darah dalam diri mereka, tapi kehangatan dan kasih sayang orang-orang di sekeliling mereka. Jika kita punya anak, kita akan merawatnya dengan baik, mencintainya dengan tulus dan mengajarinya mana yang baik dan buruk.” tenangnya.

It is Okay to not be Okay 'Season 2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang