Gangtae berlari menyibak kerumunan seraya mencari-cari dimana 'saudara kembarnya' berada.
Ia cemas sendiri, mengingat mulut Moon Young dan kelakuannya yang sering di luar nalar dan lepas kendali.
Desa ini punya peraturan ketat nan aneh. Bagaimana jika tanpa sengaja Moon Young membocorkan kebohongan mereka?
Beruntung, Gangtae menemukannya dengan cepat.
Wanita itu berdiri di sana. Begitu dekat di sisi seorang pria berkacamata, yang meski samar namun terasa familiar.
Mata Gangtae memicing untuk memastikan sembari berharap kecurigaannya berlebihan, namun itu pria yang sama!
Pria yang membuatnya cemburu luar biasa.
"Silahkan!" Hwan menyodorkan kue dengan ramah.
Moon Young sebenarnya akan mengambilnya dengan tangan, tapi ia melihat Gangtae di belakang.
Dan ide 'jahat' itu muncul begitu saja.
Alih-alih tetap pada rencana semula, Moon Young malah menggigit kue itu dengan mulutnya hingga membuat Hwan kaget dan canggung sendiri.
"Kau benar! Rasanya enak!" Moon Young tersenyum polos tak berdosa.
Dan tentu saja, tepat seperti keinginannya, Gangtae melihat 'adegan romantis' itu.
Ia terbakar api cemburu, tertusuk duri kesalahpahaman. Tercabik sumpah serapah.
Dengan wajahnya yang merah menahan murka, Gangtae berlari mendekat.
Moon Young tersenyum licik diam-diam, ia sangat menantikan adegan selanjutnya.
"HYAAAA... KO MOON YOUNG!!! KAU TAHU? AKU MENCARIMU KE SANA-KEMARI!!! APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?!?" Gangtae meneriakkan nama asli Ko Moon Young, benar-benar lupa pada nama 'Moon Ji Hyun' yang menjadi samarannya.
Untungnya tak ada menyadarinya, termasuk Moon Young sendiri.
Tangannya menarik Moon Young ke belakang, menjauh dari sisi Hwan yang kaget dan kebingungan.
"APA YANG KAU MAKAN??? KAU BARU SAJA SEMBUH! TAK BOLEH MAKAN SEMBARANG!!! MUNTAHKAN!!! CEPAT MUNTAHKAN!!!" Gangtae menundukkan paksa Moon Young dan mengurut tengkuknya dengan emosi.
Matanya lantas membidik ke arah Hwan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau apa-apaan?!?" teriak Moon Young sewot. Ia berontak dan mengibas tangan Gangtae pergi.
Hwan jadi tak enak hati.
Ia bertanya-tanya, apa sepasang saudara kembar memang biasa bertengkar seperti ini?
"Eh maaf... saya hanya...." Hwan mencoba menjelaskan tapi Gangtae yang terlanjur mendidih langsung memberondongnya dengan segudang pertanyaan, seribu cacian.
