30 Juni, tanggal itu pernah jadi kutukan dalam hidup seorang Ko Moon Young. Setiap kali tanggal itu tiba, ia akan merasa sangat sedih dan kesepian.
Kenapa?
Karena itu adalah hari ulang tahunnya. Hari yang akan selalu mengingatkannya pada makna kehadirannya di dunia, tragedi gila yang menimpa keluarganya dan tentang keinginan ayahnya untuk membunuhnya.
Ia tak diinginkan, kelahirannya disesali hingga takdir menghadiahinya Moon Gangtae, Moon Sangtae dan tentu saja Cimol - Moon Tae Youngnya tersayang.
Sejak itu 30 Juninya tak lagi kelam, sebab ia tahu, ia disayangi, ia dicintai dan ia sangat diinginkan.
Berbanding terbalik dengan masa dimana hanya ada pak Lee yang memberikannya ucapan selamat ulang tahun, kini hari 'keramat itu' akan dipenuhi pelukan, ciuman dan ucapan selamat dari Gangtae, Sangtae serta Cimol yang sudah pintar mengoceh.
"Terima kasih Sayang... Oppa dan Imolnya mama...." Moon Young tersenyum di atas ranjang, di tengah-tengah semua orang yang menyayanginya.
"Mamama... mat ahun! Mat ahun mamama...." ucap Cimol tanpa henti sambil bertepuk tangan riang. Ia senang menirukan ucapan selamat ulang tahun dari paman dan yayahnya.
"Iya... iya... Sayangnya mama...." Moon Young memeluk anaknya diiringi isakan haru.
"Ko... Ko Moon Young menangis... me... menangis... ja... jangan menangis... ha... hari ini... hari ini kau ulang tahun... ha... harus bahagia... harus bahagia... bahagia...." kata Sangtae sambil mengusap airmata di pipi adiknya dengan tangannya yang tidak digips.
Moon Young tergelak malu-malu di sisi Gangtae yang merangkulnya sambil membawa sepotong kue ulang tahun seukuran telapak tangan.
"Terima kasih sudah lahir ke dunia ini. Terima kasih sudah hadir dalam hidup kami. Kuharap kau selalu sehat, panjang umur dan... tidak gampang ngambek lagi," ucap Gangtae membuat Moon Young yang mulanya sumringah jadi agak merengut-merengut manyun.
"Hyaaaa!" Ia memukul lengan suaminya.
"Hahaha... lihat! Cemberut lagi!" ledek Gangtae yang kembali disambut oleh pukulan kecil Moon Young.
"Oppa! Gangtae menggangguku!!!" adu Moon Young bak anak kecil.
"Be... berciuman... berciuman lebih baik daripada bertengkar!" lerai Sangtae.
Mendengar itu Gangtae segera mendekatkan wajahnya ke Moon Young dan mencium lembut bibirnya.
Keduanya tersenyum lebar tanpa menghiraukan Sangtae yang buru-buru menutup matanya dan pergi sambil mengomel, "Ti... tidak sopan! Tidak sopan pamer kemesraan di depan pri.... pria lajang. Pria lajang!"
Gangtae dan Moon Young jelas tertawa mendengarnya sampai Cimol tiba-tiba merangkak ke tengah mereka dan memukul paha Gangtae serta mendorongnya dengan gusar.
"Mama Imol! Mama Imol!" ucapnya tak terima.
"Hahaha... mulai lagi ini bayi!" Gangtae mencubit gemas pipi anaknya.
"Mamama...." Cimol menangis padahal cubitan yayahnya cuma bercanda. Bayi itu pintar akting seperti mamanya.
"Iya Sayang... iya... mama punya Imol! Selamanya punya Imol! Yayah nakal ya! Biar mama cubit yayah!" Moon Young memeluk Cimol sambil berpura-pura mencubit pinggang Gangtae yang langsung berakting kesakitan.
"Agi! Agi!" pinta Cimol antusias.
Ia suka ekspresi kesakitan yayahnya yang super lebay.
"Lagi? Mama cubit yayah lagi ya!" Moon Young kembali mencubit suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It is Okay to not be Okay 'Season 2'
Fanfic❤ HIGHEST RANK ❤ 🏅1 #Kimsoohyun / 2,38 ribu cerita. (20/06/21) 🏅3 #funny / 5,06 ribu cerita. 🏅3 #Korean / 4,16 ribu cerita. 🏅67 #Fanfiction / 134 ribu cerita. 🏅16 #hati / 18 ribu cerita. Follow me on IG : @metha.alana // @penghunikastil.moon N...