Moon Young terus memandangi Gangtae yang berbaring memeluknya dengan penuh cinta.
Sesekali ia juga memandangi cincin di jari manisnya seraya tersenyum-senyum bahagia.
“Kau tidak tidur?” tanya Gangtae yang jadi tak bisa tidur karena dipandangi terus.
Moon Young menggeleng dengan senyuman lebar, persis seperti bocah SD yang kegirangan karena libur panjang.
“Aku tak bisa tidur. Rasanya terlalu bahagia! Lihat! Cincin ibumu cantik sekali! Ini pertama kalinya aku merasa begitu bahagia sampai tak bisa tidur. Jantungku bahkan masih berdegub kencang sampai sekarang! Sini rasakan!" Moon Young menempelkan tangan Gangtae ke atas dadanya.
"Benarkan?” katanya ceria, membuat Gangtae tersenyum gemas.
Diusap dan dikecupnya kepala Moon Young dengan lembut.
“Aku tidak ingin tidur! Gangtae, ayo bangun! Tiba-tiba aku ingin melakukannya! Ayo! Ayo bangun! Bangun! Bangun!” paksa Moon Young pada Gangtae yang seketika membuka mata lebar-lebar.
Permainan mereka memang harus dilanjutkan, pikirnya.
~oOo~
Gangtae duduk dengan terkantuk-kantuk di samping Moon Young yang sibuk menunjukkan berbagai gaun dan dekorasi pernikahan.
Sama seperti kalian, Gangtae juga kecele tempe oleh ucapan Moon Young. Dikiranya wanita itu mengajak 'bermain' eh, ternyata malah mengajak mencari WO dan segala perlengkapan pernikahan.
Tak berhenti di sana, ia juga sibuk mencari lokasi bulan madu, rumah baru bahkan nama anak laki-laki.
“Moon Han Gang? Moon Ji Hwan? Moon hmm Menurutmu mana yang bagus?” tanya Moon Young bersemangat.
“Terserah yang mana saja! Sudahlah, ayo kita tidur! Itu bisa dipikirkan nanti toh kau bahkan belum hamil dan kita belum menikah,” bujuk Gangtae.
Moon Young melotot mendengarnya. Ia cemberut.
“Dasar brengsek! Kenapa kau terdengar tak peduli? Sialan! Apa aku harus memikirkannya sendiri?” Moon Young sewot.
Duh, ini cewek hobi banget ngegas ya?
Cekaka~
Gangtae tak mau meladeninya. Ia memalingkan wajah dan menutup kedua telinganya dengan bantal.
"HYAAAAA!!! MOON GANGTAE!!! MOON GANGTAE!!! BANGUN!!! BANGUN!!!" teriak Moon Young semakin bar-bar, ia menggoyang-goyang tubuh Gangtae, memaksanya bangun.
Dan tiba-tiba saja Gangtae menangkap kedua tangannya, menarik dan menjatuhkan tubuh rampingnya dalam dekapannya.
Ditatapnya wajah mungil kekasihnya itu lekat-lekat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
