SPECIAL CHAPTER - D Word (5)

609 105 13
                                    

Hari berganti, waktu berlalu, perlahan tragedi pada hari itu terlupakan namun hubungan Gangtae dan Moon Young terlanjur hambar.

Gangtae jelas tak menyimpan dendam, namun ia bingung caranya bermesraan.

Setiap kecupan dapat Moon Young salah artikan sebagai ajakan bersetubuh, panggilan untuk bercinta, sementara Gangtae masih trauma untuk membangunkan monsternya.

Ia mau menikmati hari-harinya dengan bebas, tanpa beban, sebab ia bukan budak seks yang harus bercinta pada setiap kesempatan.

Maka, ayah satu anak itu pun menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan seperti ikut klub sepakbola kampus hingga membuat geng sepeda dengan teman-teman sekelasnya.

Semakin lama, Moon Young merasa tersisihkan.

Selama ini dunianya hanyalah Gangtae dan Cimol, lalu tiba-tiba saja sejak menjadi anak kuliahan, Gangtae memiliki dunianya sendiri, topik obrolannya sendiri, kesukaan dan hal-hal baru yang menarik di matanya sendiri, dimana tak ada Moon Young di sana.

Mereka jelas tetap mengobrol saat di kastil, terutama saat di atas ranjang sebab tak ada hal yang bisa dilakukan setelah Gangtae memutuskan untuk meninabobokan monsternya - entah sampai kapan.

Sayangnya, satu-satunya topik obrolan yang nyambung di antara mereka hanya soal Cimol, anak mereka. Itu pun terbatas, dan terasa diulang-ulang.

Tak ada hal baru selain Cimol hari ini begini, dan kemarin ia begitu.

Selebihnya, topik berubah menjadi tentang Gangtae dan dunianya.

Ia menjadi si pengendali cerita, menjadi pemeran utama dan sang maestro pada setiap kisah.

Lama-lama Moon Young merasa tak ada lagi ruang baginya.

Ia hanya pendengar yang bahkan tak ikut dalam euforia suaminya.

Berbagai penyesalan mulai merambati hatinya.

Kenapa ia mengizinkan Gangtae kuliah?

Kenapa ia harus menemui ibunya di penjara dan kehilangan calon anaknya?

Kenapa dokter memvonisnya tak bisa hamil lagi?

Kenapa ia merasa kesepian dalam pernikahannya ini?

Kenapa ia merasa sendirian padahal punya keluarga?

Apa yang salah?

Dimana kesalahan itu bermula?

Ia jelas tak tega menghalangi Gangtae dari cita-citanya untuk bersekolah.

Dan kehilangan Cimil bukan sepenuhnya salahnya.

Gangtae yang meminta dokter untuk menggugurkan bayi mereka.

GANGTAE YANG MEMINTANYA!

Jika saja, anak berharganya itu masih ada, setidaknya hubungannya dan Gangtae akan jauh lebih kuat dan ia tak akan terasing seperti ini.

Ia ingin hamil lagi.

Ia sungguh ingin hamil lagi, tapi bagaimana caranya?

Gangtae tak mau bercinta.

Pria itu menolaknya mentah-mentah dengan sebait alasan sederhana - trauma!

🦋🦋🦋

Lama-kelamaan rasa kesepian, kemarahan dan penyesalan Moon Young karena kehilangan Cimil berubah menjadi racun mematikan.

Ia menjadi lebih pencemburu dari biasanya.

Tak cuma itu, sifat posesif dan kecurigaannya tumbuh tanpa kendali.

It is Okay to not be Okay 'Season 2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang