Beberapa bulan lalu,
Moon Young duduk melipat sikunya dan menatap Gangtae tanpa ekspresi, sementara ekor matanya bergerak mengikuti tingkah suaminya yang mondar-mandir kebingungan sejak tadi.
"Kau belum tua tapi sudah pikun begini! Aku jadi khawatir! Ckckck... memangnya kau taruh dimana kunci mobilnya?"
"Seingatku kutaruh di atas meja ini tapi entah kenapa tidak ada,"
"Aiiisssshhh!!! Sudahlah! Tidak jadi saja! Aku juga tidak merasa perlu belajar di kelas itu!"
"Tapi sayang kalau kita tidak datang. Itu kelas bonus dari dokter kandunganmukan? Lagipula aku sedang libur kuliah dan kau juga tidak ada kerjaan di rumah,"
"Dasar perhitungan! Aiiissshhh!"
"Bukan perhitungan tapi mencoba memanfaatkan hal yang bermanfaat."
"Aiiisssshhh... terserahlah! Kepalaku sudah pusing melihatmu mondar-mandir tak jelas dari tadi! Kita pakai mobil lain saja!"
"Volvo?"
"Iya! Kau lupa kita punya lebih dari satu mobil? Aiiissshhh!!!" Moon Young uring-uringan.
Kehamilannya yang menginjak trimester terakhir sudah sangat melelahkan, eh ia masih harus direpotkan oleh kelakuan suaminya yang kadang konyol, tolol dan di luar nalar.
"Eh, Volvo itu... aku belum mengisi bensinnya. Hehe...."
"AIIISSSSHHHH!!!" Moon Young seketika berdiri dan menjejakkan salah satu kakinya ke lantai dengan jengkel.
"Sabar! Sabar! Kau sedang hamil! Jangan marah-marah! Bayinya kasihan!" Gangtae mendekat dan mencoba menenangkan istrinya.
Ia membantunya duduk kembali dan mengelus-elus perut serta kepalanya.
"APA? KAU MAU MENYURUHKU HITUNG SAMPAI TIGA??? DASAR KEPARAT! Mau pergi ke urusan seperti ini saja kau lama dan bingung sendiri, bagaimana kalau aku melahirkan nanti? Bisa-bisa bayinya lahir duluan karena karena ayahnya ribut sendiri," Moon Young menatap geram.
Gangtae menelan ludah dan kembali mencari.
"Eh, bagaimana kalau kita naik mobil Sangtae Hyung saja?" tawar Gangtae agak takut-takut.
"MOBIL KEMAH??? SUNGGUH MOON GANGTAE??? KAU MAU KITA NAIK ITU?!?" Moon Young mendelik.
"Eh, iya... iya... tidak jadi. Hehe... aku tahu pasti aneh." Gangtae kembali mencari ke kolong-kolong ranjang hingga kursi.
"Naik taksi saja! Kenapa repot sekali?!?"
"Taksi? Ah iya! Kenapa baru kepikiran ya? Hehe...."
"Aiiissshhh...."
Moon Young ingin mengomeli suaminya habis-habisan tapi ditahannya sebab ia sudah kelelahan dan ngos-ngosan membawa badan.
Sejak kehamilannya menyentuh usia 7 bulan ke atas, Moon Young sebenarnya jadi sering uring-uringan.
Mood swingnya terasa sekali, bahkan lebih parah dari trimester pertama.
"Kau mencari apalagi?!? Bukannya segera menelepon taksi?!?"
"Eh... handphoneku dimana ya???" Gangtae menggaruk kepalanya.
Ia kebingungan mencari handphonenya kali ini.
Mendengar itu, Moon Young tak sanggup menahan emosinya lagi.
Ia menarik napas sejenak, menjambak rambutnya sendiri dengan geram dan berteriak,
"HYAAAAA... MOON GANGTAE!!! DASAR KEP*R**!!! B*JIN**N!!! @*#^#^*!!! @#£¥÷£***#@!!! €@^#%#*@&!!! *TIIIITTTT... TITTTTTT... *SENSOR SENSOR SENSOR SENSOR* @&#%%!*!!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
It is Okay to not be Okay 'Season 2'
Fanfic❤ HIGHEST RANK ❤ 🏅1 #Kimsoohyun / 2,38 ribu cerita. (20/06/21) 🏅3 #funny / 5,06 ribu cerita. 🏅3 #Korean / 4,16 ribu cerita. 🏅67 #Fanfiction / 134 ribu cerita. 🏅16 #hati / 18 ribu cerita. Follow me on IG : @metha.alana // @penghunikastil.moon N...