23 - The Good News

5.6K 389 139
                                    

❤ First, let me tell you, that this chapter will open the door for so many things!

Second, I wish you are happy!

Third, dosa ditanggung sendiri ya!

Cekaka~

21+

Hell and heaven!

Seems like you are going to have hate-love relationship with this chapter.

Why?

Find it by yourselves!

Well, click ☀️ Ops, I mean the 🌟 please and HAPPY READING! ❤

Sangtae menatap bingung ke sekelilingnya, ia yakin mendengar suara tawa seseorang tapi siapa?

Ia sendirian!

Ilustrator yang tengah naik daun itu diam sejenak sebelum memutuskan untuk mengabaikannya.

Ia mengencangkan volume TV lalu mengambil peralatan menggambar dari dalam tas dan mulai melukis sesuatu sambil selonjoran di atas kasur.

Nara mengintip isi kertas Sangtae dan ia seketika sadar jika pria di hadapannya adalah ilustrator Moon yang fotonya terpajang dalam buku dongeng kesayangannya.

Gadis kecil itu menghabiskan sisa nasi kepalnya secepat mungkin. Ia sudah kenyang sekarang, tapi masalah lain datang.

Ia cegukan dan jadi sibuk menutup mulutnya agar tak terdengar.

Beruntung, suara keras Dolly di televisi membuat Sangtae tak menyadarinya.

Nara merangkak keluar diam-diam dan meraih susu milik Sangtae yang ditaruh di meja belakang.

Pria itu tak menyadarinya sebab ia asyik menggambar sembari menirukan dialog Dolly yang telah dihapalnya luar kepala.

10 menit kemudian, Sangtae baru menyadari susunya habis tak tersisa. Ia melongok bingung ke segala arah. Yakin betul tadi masih diminum separuh.

Pria jenaka itu menggaruk-garuk belakang kepalanya bingung. Dan tiba-tiba matanya menangkap sesuatu.

Sebersit bayangan dari bawah kolong ranjang adiknya.

Siapa? pikirnya was-was.

Ia menoleh ke kanan dan kiri dengan bingung, dengan telunjuk dan jempol yang bergerak gugup.

5 menit berlalu dan Sangtae akhirnya memberanikan diri untuk melihat isi kolong itu.

Dan di sanalah kegaduhan malam ini bermula!

Ia tersentak kaget luar biasa takkala menemukan sesosok anak kecil berkuncir 2 tersenyum ke arahnya.

Dalam sekejap, kakinya melesat menuruni tangga sembari berteriak panik tentang hantu.

Tak dilihatnya lagi apa yang ada di depan hingga jatuh menumbuk Gangtae dan bergulingan bersama di atas tanah.

~oOo~

Gangtae menggandeng sang tersangka utama menuruni anak tangga, menemui sang korban yang masih terengah-engah dan berkeringat dingin.

"Selamat malam! Perkenalkan, namaku Nara! Maafkan aku karena telah mencuri makanan dan minumanmu, Tuan Moon!" sang tersangka memperkenalkan dirinya dengan polos nan sopan membuat sang korban melongo dan celingukan bingung.

It is Okay to not be Okay 'Season 2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang